BENGKULU UTARA, RADARUTARA.ID- Sejumlah surat edaran (SE) telah dikeluarkan oleh Dinas TPHP Bengkulu Utara sejak tanggal 17 Oktober 2024.
SE, tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah melalui Dinas TPHP Bengkulu Utara dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian penyakit hewan menular strategis (PHMS).
Dijelaskan dalam SE yang ditujukan kepada seluruh toke atau pedagang ternak khususnya sapi dan kerbau, itu diantaranya seluruh pedagang dihimbau untuk tidak membeli ternak sapi atau kerbau dari luar wilayah Kabupaten Bengkulu Utara (hanya membeli dan memperdagangkan ternak yang ada di Bengkulu Utara).
Selanjutnya pedagang juga diminta tidak memperjual belikan ternak sapi atau kerbau yang terindikasi tertular penyakit hewan menular, pedagang juga diminta untuk menerapkan karantina 14 hari kepada ternak yang baru masuk atau luar kandang.
Lakukan pengamatan kepada gejala-gejala dan memisahkan ternak sapi atau kerbau yang terindikasi sakit ke kandang isolasi, melaksanakan bosecurity yang ketat, kepada pedagang daging sapi atau kebau tidak menerima daging beku atau yang telah dipotong dari daerah kabupaten lain.
Pedagang diminta untuk melaporkan apa bila ada hal-hal yang mencurigakan dalam proses jual beli daging dan pedagang diharapkan melaporkan kepada dokter hewan Puskeswan atau petugas PPL peternakan apabila terdapat gejala penyakit hewan menular pada ternak sapi atau kerbau.
"SE ini dikeluarkan sebagai upaya pencegahan atau pengendalian terhadap segala bentuk ancaman penyakit menular. Kita berharap, jangan sampai di daerah kita terjadi wabah penyakit menular yang dapat merugikan peternak, baik itu kasus penyakit ngorok maupun serangan virus jembrana," ujar Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zul, S.Pt, Jumat (18/10).
SE, ini diharapkan Eri, dapat dipahami dan dipatuhi oleh seluruh pedagang atau toke ternak baik sapi maupun kerbau di Kabupaten Bengkulu Utara, khususnya Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS).
"Sengaja ditujukan ke toke atau pedagang ternak, karena penularan penyakit paling besar bisanya disebabkan oleh adanya ternak sakit atau yang sudah terjangkit penyakit dari luar ke daerah kita. Dan jangan sampai, itu terjadi. Sehingga semua pedagang hari ini diminta untuk mematuhi himbauan yang telah disampaikan oleh Dinas TPHP Bengkulu Utara lewat SE tersebut," imbau Eri.
Ditambahkan Eri, himbauan tersebut tidak hanya tertuju kepada pedagang hewan ternak yang masih hidup, tetapi himbauan itu juga berlaku bagi pedagang daging sapi atau kerbau.
"Pedagang daging sapi atau kerbau, juga jangan asal menerima atau menjual daging beku atau daging habis dipotong dari daerah luar. Apabila menemukan transaksi penjualan daging sapi atau kerbau secara mencurigakan, tolong segera lapor ke kami atau petugas PPL peternakan terdekat," demikian Eri.