Amalan yang Disarankan saat Menyambut Maulid Nabi

Senin 16-09-2024,18:31 WIB
Reporter : Fauziah Rahimi
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Umat muslim di seluruh dunia menyambut gembira hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Beberapa wujud syukur atas Maulid Nabi diperlihatkan dengan beragam kegiatan, mulai dari zikir, shalawat, sampai berbagi makanan.

Di Indonesia beberapa orang menyesuaikan peringatan maulid dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni 12 Rabiul Awwal. 

Sebagiannya lagi memilih melakukan peringatan maulid nabi sebelum atau setelah itu dengan sejumlah pertimbangan.

 BACA JUGA:Kumpulan Doa Nabi Nuh Beserta Latin dan Artinya, Singkat Tapi Penuh Makna

BACA JUGA:Doa sebelum Bekerja agar Diberikan Kelancaran dan Keberkahan

Orang Indonesia biasanya mengisi peringatan maulid dengan pembacaan kitab rawi (buku riwayat Nabi Muhammad) melalui atau tanpa iringan tabuhan rebana, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, penyampaian ceramah agama, dan makan bersama di tempat atau pembagian makanan yang umumnya disebut dengan “berkat”.

Artinya: “Syukur kepada Allah swt terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, nabi kasih sayang,”

Dilansir dari jatim.nu.or.id, rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat apapun atau dalam konteks ini atas nikmat kelahiran Nabi Muhammad SAW hemdaknya diekspresikan dengan segala aktivitas kebaikan yang bisa dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Yang harus digarisbawahi dari As-Suyuthi, dalam peringatan maulid terdapat edukasi berupa konten yang memotivasi orang untuk melakukan amal saleh. 

BACA JUGA:Doa Saat Masuk ke Tempat Angker, Insya Allah Aman dari Gangguan Jin dan Setan

BACA JUGA:6 Manfaat Zikir Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil 'Azhim

Bagi orang Indonesia, hal ini diartikan dalam bentuk taushiyah maupun ceramah agama.

Maka dari itu, ceramah saat peringatan maulid Nabi Muhamad SAW wajib diisi dengan ceramah agama, bukan ceramah provokatif, agitatif, hoaks, ataupun konten yang berisi tentang ujaran kebencian bernuansa SARA.

Artinya: “Adapun amalan yang bisa dilakukan pada hari maulid seyogianya dibatasi pada aktivitas yang dipahami sebagai bentuk syukur kepada Allah sebagaimana telah disebutkan, yaitu pembacaan Al-Qur’an, berbagi makanan, sedekah, menggubah (atau pembacaan gubahan) pujian atas akhlak Rasul, dan menggubah syair kezuhudan yang memotivasi hati orang untuk berbuat baik dan perbekalan amal akhirat,” (As-Suyuthi: 64).

Kategori :