RADARUTARA.ID - Masya Allah adalah salah satu kalimat thayyibah bahasa Arab yang sering diucapkan saat umat muslim takjub dengan hal-hal yang mengagumkan.
Ungkapan tersebut menggambarkan kemampuan umat muslim untuk menerima semua ketetapan yang berasal dari Allah SWT, seusai melakukan usaha maksimal.
Terkadang sebagian dari kita keliru kapan pengucapan kalimat ‘Subhanallah’ dan ‘masya Allah’ diucapkan.
Dalam konteks apa harus mengucapkan kalimat ‘Subhanallah’ dan pada konteks apa yang harus mengucapkan kalimat ‘masya Allah’.
Masya Allah mempunyai arti 'Sesuatu yang dikehendaki Allah' atau 'Apa yang Allah kehendaki telah terjadi'.
Maknanya, masya Allah bisa diucapkan saat melihat hal-hal menakjubkan yang ada di dalam hidup.
Seusai mengetahui arti masya Allah, lalu kapan waktu terbaik untuk mengucap masya Allah?
Rasa kagum dan takjub akan muncul saat melihat kebesaran Allah SWT, berupa benda, kejadian, ataupun alam ciptaan-Nya.
Disalam surah Al-Kahfi ayat 39, Allah berfirman supaya seorang hamba selalu melafalkan kalimat Masya Allah sebagai tanda kagum diikuti denhan rasa syukur atas anugerah dan kebaikan Allah kepadanya.
"Kenapa saat engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, "Mā syā'allāh, lā quwwata illā billāh" (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu." (Q.S Al-Kahfi ayat 39)
Saat mendapat ucapan masya Allah dari orang lain atas hal-hal yang dipunya, seperti kelahiran bayi, rumah, kenaikan jabatan, dan bentuk pencapaian lainnya, bisa dibalas dengan mengucapkan jazakallah khairan.
Maknanya, 'Semoga Allah membalas Anda'. Misalnya, ada seorang teman yang mengunjungi rumahmu, lalu dia mengatakan 'masya Allah, rumahnya indah sekali'.
Maka, kamu bisa menjawabnya dengan mengucap jazakallah khairan.