RADARUTARA.ID- Jumlah jemaah calon haji (JCH) asal Makassar (UPG) yang wafat menurut data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak lima orang.
Terbanyak jemaah Embarkasi Pondok Gede, 13 orang. Menyusul Embarkasi Solo (SOC), 10 orang. Delapan orang dari Embarkasi Surabaya (SUB).
Data itu diungkapkan Kepala KKHI Liliek Marhaendro saat memaparkan pelayanan kesehatan KKHI di hadapan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki dan Amirul Haj, di kantor KKHI, Senin, 10 Juni 2024.
Disebutkan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab terbanyak kematian jemaah. Selain jantung, penyebab wafat lainnya diabetes, hipertensi dan kelelahan.
"Terbanyak usia di atas 60 - 69 tahun sebanyak 29 tahun. Usia 70 tahun ke atas, ada 28 orang," jelas Liliek.
BACA JUGA:Batuk Bersahutan Saat Salat di Makkah, Banyak Jemaah Haji yang Sakit ISPA?
Dia juga menyebutkan bahwa, jemaah yang wafat di Rumah Sakit Arab Saudi, total 60 orang. Di hotel empat orang, perjalanan menuju rumah sakit tiga orang dan di masjid dua orang. KKHI juga merawat pasien demensia dan penyakit mental. Penyebabnya kata dia, salah satunya adanya anti sosial di kloter.
"Ada jemaah yang ditolak jemaah lainnya. Mungkin jemaah merasa terganggu," beber Liliek.
Alissa Wahid mengatakan bahwa kondisi kesehatan jemaah secara umum jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya jika melihat data jemaah wafat dan yang dirawat di rumah sakit atau KKHI.
"Jemaah demensia karena kaget di lingkungan sangat baru. Tapi semua sudah terkendali. Untuk pasien yang cenderung mengamuk lekas ditindak.
Alhamdulillah jika dibandingkan tahun lalu kondisinya lebih baik," tanggap Alyssa.
Dalam kunjungan itu tampak hadir Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki, Anwar Abbas, dan Habib Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid.
Disisi lain, jamaah haji dari provinsi Bengkulu juga pernah mencapai belasan orang meninggal dunia di tanah suci saat musim haji tahun 2023 lalu. Namun untuk tahun 2024 ini, belum ada catatan adanya jamaah haji dari Provinsi Bengkulu meninggal dunia.*