Pertalite di Pedalaman Langka, Kades: Kalau pun Ada Eceran Harganya Bisa Sampai Rp20 Ribu/Liter

Senin 10-06-2024,12:43 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Persoalan yang terjadi di Depo Pertamina Bengkulu Pulai Bai, berdampak luas terhadap kebutuhan BBM masyarakat secara umum di wilayah Bengkulu.

Diketahui, sejak suplai BBM dari Bengkulu macet dan mengandalkan pengiriman BBM dari wilayah Padang, bukan hanya antrean panjang di lingkungan SPBU saja yang mengular setiap harinya. Masyarakat di wilayah pedalaman seperti di Kecamatan Napal Putih, Ulok Kupai dan sekitarnya turut merasa kesulitan untuk mendapat BBM khususnya, BBM jenis Pertalite.

Pasalnya sejak suplai BBM dari Bengkulu bermasalah, BBM Pertalite di tingkat eceran pun ikut menghilang alias sulit untuk di dapatkan masyarakat di wilayah pedalaman. Kalau pun, BBM jenis Pertalite ini ditemukan di tingkat pengecer, harganya bisa tembus Rp 20 ribu/liternya.

"Susah cari minyak sekarang (Pertalite). Kalau pun ada yang jual di eceran harganya bisa sampai Rp 20 ribu/liter," ungkap Ketua APDESI Bengkulu Utara, M Japri, kepada radarutara.id Senin (10/6).

BACA JUGA:Tower BTS di Desa Bangun Karya dalam Proses Pembangunan

Demi mendapatkan BBM dan aktivitas tetap berlangsung kata Japri, warga mengandalkan stok BBM yang ada di Pertashop dan SPBU.

"Itupun, tidak setiap hari stok tersedia dan bisa kita dapatkan. Harus rela mengantre," ujarnya.

Japri, yang saat ini juga sebagai Kepala Desa (Kades) Talang Berantai, Kecamatan Ulok Kupai, berharap masalah kelangkaan BBM ini segera teratasi. Mengingat BBM merupakan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan aktivitas perekonomian masyarakat. 

"Kami berharap kondisi ini segera pulih. Kelangkaan BBM ini berdampak serius terhadap kebutuhan masyarakat sebagai penggerak ekonomi. Sekali lagi kami yang ada di pedalaman mohon kepada pemerintah dan Pertamina bergerak cepat untuk menangani kelangkaan BBM hari ini," desaknya.*

Kategori :