RADARUTARA.ID - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengakibatkan harga jual BBM jenis Pertalite pada pedagang eceran pun melambung. Harga jual Pertalite yang sebelumnya dijual Rp13.000 per liter kini naik menjadi Rp15.000 per liter.
Mirisnya, meski harganya naik, namun keberadaan Pertalite di pedagang eceran juga banyak yang mengalami kekosongan stok. Bahkan, jika ada pedagang eceran yang memiliki stok BBM jenis ini pasti mendapat antrian panjang dari warga yang ingin mengisi minyak kendaraannya.
Kekosongan stok BBM di masyarakat ini merupakan imbas dari terhambatnya pasokan BBM dari pihak Pertamina ke sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
"Bukan cuma naik, Mas. Barangnya juga tidak ada. Di SPBU kosong, di eceran juga sudah mulai banyak yang kosong," ujar Agus, salah seroang warga Arga Makmur.
BACA JUGA:Terungkap, BBM Langka Akibat Pipa Penyalur Pertamina Rusak Ditabrak Tongkang
Manajer SPBU 24.386.28 Gunung Agung, Rizki Atmojo menyampaikan bahwa ada keterlambatan pasokan BBM pada hari Senin 3 Juni 2024 lalu. Pasokan BBM yang biasanya dikirim oleh Pertamina di Pulau Baai dialihkan ke Padang.
"Pasokan hari Senin, baru masuk di hari Selasa. Jadi memang ada kekosongan pengiriman satu hari," jelasnya.
Ia juga menambahkan untuk jumlah pasokan BBM sampai sejauh ini tidak ada pengurangan dari pihak Pertamina. Hanya saja, lantaran terjadi keterlambatan pasokan selama satu hari. Maka pasokan BBM yang ada lebih cepat habis.
"Banyak kendaraan yang sudah antri. Jadi saat BBM masuk tak berselang lama habis. Untuk total BBM yang masuk seperti biasa. Yaitu Pertalite 8 Ton, Bio Solar 8 Ton dan Pertamax 8 Ton," bebernya.
BACA JUGA:Antisipasi Kelangkaan, BBM di Provinsi Bengkulu Akan Dipasok dari 3 Provinsi
Sementara itu, dalam siaran persnya pihak Pertamina terus menjamin pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), serta terus memantau kondisi di lapangan dan menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat.
"Untuk stok BBM di wilayah Bengkulu kami pastikan saat ini masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sebagai informasi untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Biosolar di wilayah Bengkulu Utara sekitar 51 Kiloliter (KL) per hari dan jenis Pertalite sekitar 100 KL per hari," ujar Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.
Anggota Hiswana Migas Bengkulu Utara, Idris menyampaikan bahwa Pertamina terus memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Bengkulu Utara tercukupi.
"Distribusi penyaluran BBM ke SPBU di wilayah Bengkulu Utara hingga saat ini masih normal, tidak ada pengurangan pasokan dari Pertamina, dan Pertamina tetap mengirimkan pasokan BBM sesuai jadwal dengan kebutuhan harian masing-masing SPBU di wilayah Bengkulu Utara," jelas Idris.
Pertamina terus menghimbau kepada masyarakat untuk dapat membeli BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun, karena ada akibat hukum untuk setiap tindak pelanggaran undang-undang.