Kata Buya Yahya, Ini Amalan yang Tepat untuk Dilakukan Keluarga yang Ditinggal Haji

Minggu 12-05-2024,19:25 WIB
Reporter : Lia Junita
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Buya Yahya demikianlah seorang ulama yang dikenal oleh masyarakat, film channel YouTube albahjah TV beliau menjelaskan tentang perkara amalan yang dapat dilakukan oleh keluarga dan kerabat yang ditinggalkan pergi haji. 

Penjelasan tersebut didasari karena sebuah pertanyaan salah seorang jamaahnya yang bertanya tentang amalan sunnah yang dapat dilakukan ketika keluarganya melaksanakan haji, 

Buya Yahya menyebut bahwasanya amalan yang terbaik yang dilakukan oleh seseorang atau keluarga yang ditinggalkan di rumah ketika sedang berhaji, adalah mendoakan keselamatannya hingga kepulangannya nanti. Dengan catatan tidak memaksakan diri dan tidak pula menimbulkan kesulitan nantinya. 

BACA JUGA:Insya Allah Cepat ke Tanah Suci, Panjatkan Doa agar Segera Berangkat Haji

Buya Yahya juga menjelaskan agar keluarga yang ditinggalkan haji tersebut tidak membuat amalan-amalan dengan memaksakan diri, jika memang mampu cobalah untuk bersedekah kepada fakir miskin yang ada di sekitar rumah.

Tidak pula membuat acara syukuran yang berpotensi menimbulkan Riya. Jika hal demikian dilakukan sebaiknya tinggalkan dan jangan pernah melakukannya. 

Selain itu keluarga dan kerabat yang ditinggalkan juga bisa melakukan amalan ibadah lain di rumah seperti salah satunya bersedekah tidak mesti banyak yang penting ada, tidak hanya bersedekah keluarga yang ditinggalkan juga bisa melakukan amalan ibadah lain seperti laksanakan salat tepat waktu, sedekah, membaca Alquran, dan amalan-amalan lainnya termasuk amalan sunnah. 

BACA JUGA:Buah Ikonik di Kota Bengkulu, Ini 7 Manfaat Durian yang Jarang Diketahui

Buya Yahya juga mengingatkan kepada kita agar tidak melakukan syukuran secara besar-besaran ketika melaksanakan ibadah haji, dan tidak pula sampai berhutang karena ingin melaksanakan syukuran haji.

Sebab hal tersebut sangat dilarang karena esensi sebenarnya dari ibadah haji adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia. 

Sehingga dapat kita simpulkan bersama bahwasanya syukuran atau amalan yang dapat dilakukan selagi itu baik maka lakukanlah namun jika hal itu buruk dan berpotensi kepada kemaksiatan kepada Allah SWT maka tinggalkan dan jauhilah.*

Kategori :