RADARUTARA.ID- Tahapan pembangunan Embung Integrated Nursery Farming System di atas lahan eks HGU PT Agricinal, Desa Pasar Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara terus berproses. Konkretnya, pada Selasa (7/5) hari, ini bertempat di Kantor Camat Putri Hijau. Tim Kementerian PUPR RI melalui pihak Balai Wilayah Sumatera VII telah memulai tahapan pembangunan embung tersebut dengan menggelar pertemuan konsultasi masyarakat (PKM).
Pada agenda konsultasi, itu telah dijelaskan secara rinci. Bahwa pembangunan embung yang dibiayai melalui APBN itu nantinya akan memanfaatkan lahan 79,86 hektar milik Pemkab Bengkulu Utara yang ada di PT Agricinal.
Dimana lahan seluas itu akan dibagi menjadi beberapa sektor. Yakni untuk komplek perkantoran seluas 7,51 hektar, agroeduwisata seluas 10,60 hektar, perkebunan dan kehutanan seluas 5,2 hektar, perikanan seluas 8,35 hektar, tanaman pangan seluas 19,33 hektar dan peternakan seluas 26,66 hektar.
"Konsultasi ini digelar untuk mendengarkan dan menampung saran serta masukan dari masyarakat. Supaya konsep pembangunan embung ini bisa sempurna," ungkap Camat Putri Hijau, Ahmadi.
BACA JUGA:Listrik Padam Terus, Camat Sampaikan Pesan Ini ke PLN
Dari paparan yang telah disampaikan dalam agenda konsultasi, ini menurut Camat, pembangunan embung tersebut sangat jelas manfaatnya untuk masyarakat. Karena di dalam pembangunan embung itu nantinya akan ada kegiatan yang secara spesifik fokus terhadap sektor pertanian.
"Nanti dari kegiatan pembangunan embung ini akan ada kegiatan pertanian seperti pertanian tanaman pangan yang akan dikembangkan, ada sektor perikananannya, sektor peternakan sapi dan sektor pertanian lainnya yang akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Lebih jauh, Ahmadi, menambahkan, sesuai agenda yang sudah direncanakan dan tahapan yang tengah bergulir saat ini. Pembangunan embung integrated nursery system ini akan dimulai pada TA 2024.
"Biayanya dari APBN langsung dan untuk pembangunannya akan dilaksanakan pada TA 2024 ini juga," demikian Camat.*