RADARUTARA.ID- Salah satu ketetapan yang akan terjadi kepada manusia adalah kematian, kematian ini merupakan ketetapan yang telah Allah tetapkan kepada setiap manusia dan tidak ada satupun dari mereka yang dapat melepaskan diri dari kematian. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat ke 185 yang berbunyi:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِArtinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Peringatan Allah telah dengan terang dan tegas bahwasanya setiap makhluk akan merasakan kematian, oleh sebab itulah kita di anjurkan untuk menyiapkan bekal sebanyak mungkin berupa amal perbuatan baik dan pahala terutama orang-orang yang sudah memasuki umur 40 tahun.
Di dalam kitab Raudhah Al-Musytaq wa Ath-Thariq Ila Al-Malik Al-Khallaq karya Abul Faraj Ibnul Jauzi dan turut diulas Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Menjelaskan bahwasanya tidak ada satu hari pun di mana matahari terbit dan terbenam melainkan malaikat maut menyeru, "Hai orang-orang yang telah berumur empat puluh tahun, inilah saatnya kalian mengambil bekal, selagi kalian masih berakal, anggota-anggota tubuh kalian masih kuat perkasa."
Malaikat Maut juga menyeru bagi manusia yang telah memasuki umur 50 dan 60 tahun. Ia mengatakan,
"Hai orang-orang yang telah berumur lima puluh tahun, telah dekat saatnya memetik dan panen. Hai orang-orang yang telah berumur enam puluh tahun, kalian telah melupakan hukuman Allah, dan melalaikan jawaban atas firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, padahal tidak ada lagi penolong bagimu."
Firman Allah SWT yang dimaksud adalah,
اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاۤءَكُمُ النَّذِيْرُۗArtinya: "Dan bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (bukankah) telah datang kepadamu pemberi peringatan?" (QS Fatir: 37)
Selain itu dalam sebuah sahih Bukhari terdapat suatu riwayat yang menyebut bahwasanya Allah SWT menangguhkan umur seseorang hingga 60 tahun sebagai kesempatan untuk meminta ampunan terhadap segala dosa-dosanya. Hadis tersebut diriwayatkan oleh abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda
"Allah telah banyak memberi kesempatan meminta maaf, kepada seseorang yang Dia tangguhkan ajalnya hingga mencapai umur enam puluh tahun." (HR Bukhari dan dinilai shahih)
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan, seseorang yang sudah memasuki umur 40 tahun sudah waktunya menyadari betapa banyak nikmat yang telah dikaruniakan Allah SWT kepadanya, kepada orang tuanya, lalu mensyukurinya.
Ia turut mengutip perkataan Imam Malik rahimahullah yang mengatakan pernah melihat para ahli ilmu di negerinya yang gemar mencari dunia. Orang-orang tersebut bergaul dengan masyarakat hingga seorang dari mereka mencapai usia 40 tahun. Jika mereka telah memasuki umur itu, maka mereka mengasingkan diri dari masyarakat.
Selain memberi peringatan kepada manusia yang memasuki umur 40 tahun, Malaikat Maut juga mengirimkan delegasinya sebelum ia mencabut nyawa seseorang. Diriwayatkan dalam sebuah khabar, salah seorang nabi berkata kepada Malaikat Maut, "Tidakkah kamu punya seorang delegasi, yang kamu suruh datang mendahuluimu, supaya manusia bersiap-siap menyambut kedatanganmu?"
Malaikat Maut menjawab, "Benar, demi Allah. Aku bahkan punya banyak delegasi, berupa macam-macam gangguan dan penyakit, uban, berbagai hal yang menyedihkan, dan berkurangnya pendengaran dan penglihatan.
Jika orang yang ditimpa hal-hal tersebut tidak mau sadar juga, dan tidak mau bertobat, maka tatkala aku datang hendak mencabut nyawanya aku akan menyeru, 'Bukankah aku telah mengirim terlebih dahulu kepadamu delegasi demi delegasi, dan peringatan demi peringatan? Aku adalah delegasi terakhir, tidak ada lagi yang lain sesudahku. Dan aku adalah peringatan terakhir, tidak ada lagi peringatan lain sesudahku.'"