RADARUTARA.ID- Terkadang, kemajuan teknologi membuat manusia jadi takabur dan merasa seakan tidak membutuhkan lagi pengetahuan tentang alam.
Contohnya Seperti hal penunjuk lokasi, rasanya sekarang ini pemahaman dasar seputar bertahan hidup di alam liar hampir segalanya bergantung dengan teknologi salah satu contohnya maps digital ataupun semacamnya.
Tetapi alangkah baiknya kita mengetahui juga beberapa pengetahuan dasar terkait ilmu bertahan hidup di alam liar khususnya soal petunjuk jalan. Pasalnya, di Indonesia terutama di daerah Jawa ada sebuah kisah mitologi mengenai mahluk halus yang mampu membuat seseorang tersesat.
Sering dijuluki Akar Mimang, adalah sebuah akar pohon yang diyakini sebagai jelmaan mahluk gaib yang kerap menyesatkan para pengelana khususnya bagi para pendaki gunung yang bertingkah gegabah ketika berada di alam liar.
BACA JUGA:Misteri Air Terjun Curug Sembilan Bengkulu Utara, Dua Pengunjung Tersesat Karena Takabur
Jika di lihat dari sudut pandang penampilan, akar mimang memang mirip dengan akar pohon biasa pada umumnya. Tetapi yang menjadikannya seolah menjadi mahluk mitologi yaitu dari kisah rakyat yang percaya bahwa jika kaki manusia tersandung atau melangkahi akar mimang, maka manusia tersebut akan menjadi linglung, jika melangkahinya atau tersandungnya itu di hutan, maka manusia itu akan tersesat dan tidak bisa pulang, cuma berputar-putar di sekitar akar itu saja.
Selain itu, akar mimang bisa memberikan efek negatif saat ada di sekitaran rumah. Bedanya, efek negatif bukan dirasakan oleh si pemilik rumah, namun dirasakan oleh orang yang datang dengan tujuan jahat contohnya maling dan perbuatan buruk lainnya.
Saat maling hendak masuk ke dalam rumah yang ada akar mimangnya, maka secara otomatis energi akar mimang tersebut akan membuat orang tersebut menjadi linglung. Orang tersebut akan berjalan di area rumah, namun baginya sudah berjalan sangat jauh. Dia akan tersadar kembali ketika pemilik rumah menepuk pundaknya.
Kisah mengenai akar mimang ini sudah berkembang sejak dahulu, tetapo di era terdahulu kebanyakan masyarakat memakai akar pohon mistis ini sebagai media pelindung rumah mereka dari gangguan fisik ataupun hal yang berbau gaib.*