RADARUTARA.ID- Kasus demam berdarah dengue (DBD) tidak hanya bisa timbul dan terjadi akibat faktor lingkungan di sekitar tempat tinggal saja.
Menurut Kepala Puskesmas Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, dr Andarias BP Tarigan, MM, nyamuk pembawa virus DBD juga bisa berkembang biak serta menyerang siapapun dan kapanpun, termasuk di lingkungan sekolah. Oleh sebab, itu kata Tarigan, serangan DBD juga patut di waspadai oleh lingkungan di sekolah.
"Serangan nyamuk DBD bisa terjadi dimana saja, tidak hanya ditempat tinggal, tapi di lingkungan sekolah juga bisa terjadi. Oleh sebab, itu dalam pengendalian kasus DBD ini semua pihak harus berkontribusi untuk menjaga lingkungannya agar tetap bersih," ujar Tarigan kepada radarutara.id, Selasa (30/4).
BACA JUGA:Panen Jengkol, Warga Serangai Meninggal Kesetrum Listrik
Untuk mendorong upaya pencegahan DBD di lingkungan sekolah, ini diungkapkan Tarigan, pihaknya telah berusaha mendatangi beberapa sekolah di wilayah kerjanya untuk memberi penyuluhan tentang pencegahan DBD.
"Beberapa sekolah sudah kita datangi dan kita beri penyuluhan tentang pencegahan DBD. Kami harapkan dengan edukasi yang kita berikan, ini seluruh pihak yang ada di lingkungan sekolah bisa lebih optimal dalam menjaga kebersihan lingkungannya, khususnya dalam mengupayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," pintanya.
Di sisi lain, lanjut Tarigan, sinergitas dengan lintas sektor di tingkat kecamatan dan desa dalam upaya PSN juga terus digerakkan. Konkretnya, dengan mengoptimalkan kegiatan PSN melalui kegiatan gotong royong Jumat bersih yang terjadwal minimal satu kali dalam sepekan dan pembagian Abate.
"Pencegahan DBD lebih efektif dengan PSN (menguras air, menutup dan mengubur barang bekas), dari pada fogging. Dan kami sarankan, kegiatan gotong royong Jumat bersih kembali diaktifkan dan menjadi agenda rutin," demikian Tarigan.*