Prabu Jayabaya Ramalkan Indonesia Akan Makmur di Tahun 2025, Ini Penjelasannya

Kamis 25-04-2024,17:38 WIB
Reporter : Suhendra FA
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID- Ramalan Jayabaya merupakan salah satu ramalan yang banyak di percaya masyarakat Indonesia karena terbukti banyak kebenarannya.

Ramalan Jayabaya merupakan ramalan-ramalan yang ditulis oleh Prabu Jayabaya (1135-1159). Ramalan itu tertulis dalam beberapa naskah antara lain, Serat Pranitiwakya, Serat Jayabaya Musarar dan lain sebagainya. 

Salah satu tulisan Jayabaya yang berhasil terbukti kebenarannya yaitu saat meramalkan mengenai datangnya Jaman Kolobendu. Dimana jika dilihat dari kacamata Candrasengkala, atau angka tahun Jawa Jaman itu datang pada tahun 1997. Jaman Kolobendu ini di prediksi akan berakhir dengan datangnya zaman Kolosubo, yang menurut Candrasengkala, bertepatan dengan tahun 2025 nanti.

Masud Thoyib Adiningrat salah seorang Budayawan Jawa mengatakan bahwa, jaman Kolobendu ini digambarkan akan terjadi sebuah pertentangan dan permusuhan diantara komponen bangsa, yang disebabkan oleh adu domba yang dilakukan oleh sesosok “dalang” yang tidak kelihatan, karena selalu berada di belakang layar. Adapun bait ramalan yang mengangkat prediksi tersebut berbunyi:

BACA JUGA:Kerap Terjadi Pemadaman, Ini Penjelasan PLN Arga Makmur

Jaman Kolobendu:

"Entenono Nuswantoro bakal ketampan bendu. Yen wis teko pandito ambuka wiwaranging Neroko ( Condro sengkolo 1997). Pralambange jago tarung ning njero kurungan. Dalang wayang ngungkurke kelir. Sing nonton podo nangis. Entenono waluyo lan tentreme. Mengko nek wis tumeko Pendowo Mulat Sirnaning Penganten (Condro sengkolo 2025)"

Ramalan bahasa Jawa tersebut dapat di artikan, sebagai berikut :

Jaman Kolobendu (Carut Marut):

"Tunggulah, nusantara akan mendapatkan bencana. Jika sudah datang tahun 1997. Adapun perlambangnya adalah Ayam jantan Bertarung di dalam kurungannya (kandang). Sang dalang menggelar sandiwara. Yang menonton menangis. Tunggulah jaman kemakmuran dan ketentraman. Nanti jika sudah datang Tahun 2025".

Dari ramalan tersebut dapat dijelaskan secara gamblang bahwa, Nusantara akan mendapat musibah bebendu atau bencana. Jika telah tiba tahun 1997 (Pandito Ambuko Wiwaraning Neroko).  Pandito, Ambuko = dibuka=bolong= 9, Wiwara = pintu=terbuka= bolong-9, Neroko = 1. Artinya : Condro Sengkolo Tahun 1997.

BACA JUGA:Selera Gulai Dusun? Coba Mampir ke Rumah Makan Simpang 3 Padang Guci Bengkulu

Dan terbukti bahwa di tahun 1997 Indonesia mengalami bencana ekonomi yang sangat luar biasa besar yaitu krisis moneter. Hal itu merupakan sebuah tanda dari awal datangnya jaman Kalabendu. 

Selanjutnya dalam ramalan Jayabaya juga memaparkan, bahwa akan terjadi  Ayam Jantan bertarung dalam kurungan, yang artinya bakal terjadi banyak permusuhan, perselisihan, dan pertentangan antar anak bangsa. Dan ada sosok sang dalang dibaliknya menggelar sandiwara yang artinya: Segala kejadian itu telah di atur oleh seseorang namun tidak terlibat karena selalu berada dibalik layar. 

Yang menonton menangis yang  artinya, rakyat yang menjadi korbannya dan akan sengsara. Maka itu, tunggulah datangnya jaman kemakmuran dan ketentraman yang artinya kemakmuran dan ketentraman bangsa Indonesia ini akan kembali datang.  Jaman itu akan datang Tahun 2005 (Pendowo Mulat Sirnaning Penganten), Pandowo berarti 5, Mulat artinya melihat yang berarti mata yang di artikan sebagai angka 2, kemudian Sirno berarti hilang, dan hilang artinya 0, Kemudian, temanten artinya pengantin atau sejodo yang di artikan 2. Melalui penjelasan itu maka Condro Sengkolo dapat di artikan Tahun 2025

Kategori :