RADARUTARA.ID- Seksualitas orang Eskimo bersifat kesukuan dan sebelum adanya pengaruh luar yang mengubahnya, ternyata adat istiadat dan tradisi orang Eskimo seperti bertukar istri dan pesta liar merupakan hal yang lumrah dilakukan di lingkungan suku Eskimo.
Uniknya, mereka sering menawarkan istrinya kepada seorang tamu, dimana ini menjadi salah satu bentuk keramahtamahan yang memiliki implikasi spiritual dan praktis serta tradisi pertukaran istri yang suram dan dihormati sering kali disertai dengan ritual perdukunan. Ada berbagai hal menarik dari fakta kehidupan seks suku Eskimo yang sayang sekali untuk dilewatkan.
Kebebasan Melakukan S*ks
Menurut informasi dari berbagai sumber, suku Eskimo sangat dikenal sebagai satu-satunya suku terkuat di dunia. Hal tersebut dikarenakan, suku ini mampu bertahan di tengah dingin kutub utara yang mencapai minus 0 derajat celcius. Selain menjadi suku terkuat, ada hal menarik lainnya yang kerap menuai sorotan dari suku satu ini. Yakni, budaya s*ks yang dijamin bikin Anda terkejut jika mengetahuinya.
Pada budaya Suku Eskimo, ini bisa dikatakan adanya kebebasan dalam melakukan tersebut. Seperti halnya istri bisa tidur dengan saudara laki-laki. Bahkan, jika istri dihamili orang lain bukan suatu masalah besar.
Pertukaran Istri Terjadi Setiap Ritual yang Dilakukan Dukun
Pertukaran istri dan aktivitas perdukunan sangat erat kaitannya dalam masyarakat Eskimo. Setiap selesai pemanggilan arwah yang dilakukan dukun, laki-laki akan bertukar istri. Dukun mendorong kegiatan tersebut tetapi jika menyangkut orang luar, menyerahkan istri adalah hal yang berbeda.
Para pedagang dan pelancong mungkin ditawari seorang janda atau wanita lajang saat tiba di komunitas Eskimo, namun sebagian besar wanita muda menikah segera setelah mereka dewasa secara s*ksual. Perempuan juga bisa menawarkan dirinya kepada pihak luar. Secara keseluruhan, pertukaran dan pembagian istri di antara orang Eskimo adalah satu hal, namun memberikan istri kepada orang asing bukanlah hal yang lazim.
Para Dukun Memimpin Ritual
Ritual perdukunan “mematikan lampu”, seperti yang dikenal di Greenland, melibatkan menyatukan pasangan suami istri untuk menikmati malam bersama dalam kegelapan. Setelah kelompok orang Eskimo berkumpul, dukun akan menunggu untuk menghubungi roh, mematikan lampu sehingga orang Eskimo yang sudah menikah dapat tidur dengan sembarang orang,dan kemudian menyalakannya kembali setelah semua orang selesai.
Ini harusnya menjadi cara untuk menyambut roh-roh ke dalam lingkungan yang ramah. Dan menariknya, sering kali dimaksudkan untuk memberikan hasil yang sepenuhnya non-s*ksual, seperti cuaca berburu yang lebih baik. Ketika misionaris Kristen mengamati praktik tersebut, mereka menolaknya.
Ketertarikan Sesama Gender
Meskipun memiliki gagasan yang cukup terbuka tentang hubungan dan ketertarikan terhadap sesama jenis tidak diterima di sebagian besar komunitas Eskimo. Menurut salah satu tetua suku Naujaat, “kami selalu tinggal di tenda atau berbagi igloo.
Namun hal ini tidak pernah diungkapkan secara terbuka pada masa saya, tapi bukan berarti hal tersebut tidak ada. ” Di beberapa suku, bahkan tidak ada kata untuk “homoseksualitas” atau “lesbian”.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia yakin suku Inuit harus menerima pernikahan sesama jenis seperti halnya aspek budaya kulit putih lainnya, yang karenanya akan berdampak negatif terhadap cara hidup tradisional suku Inuit.