RADARUTARA.ID- Bulan Ramadhan, adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selama satu bulan, umat muslim saling berpacu dalam mencari kebaikan dan keberkahan Ramadhan. Selain, itu Ramadhan juga diketahui menjadi bulan yang penuh ampunan dan menjadi bulan mustajab untuk dikabulkan segala doa-doa yang dipanjatkan umatnya.
Tapi selama berpuasa, ada tiga waktu yang dianggap paling mustajab dikabulkan doa-doa yang dipanjatkan kepada pencipta. Kapan saja waktu itu?
Menurut penjelasan ustad Khalid Basamalah, waktu yang paling mustajab untuk berdoa di bulan Ramadhan diantaranya adalah waktu Sahur. Dijelaskan Ustad Khalid Basamalah, bahwa sahur masuk dalam sepertiga malam terakhir.
“Umumnya kalau Anda makan sahur sejam sebelum subuh, hadist Muslim kata Nabi Muhammad SAW ‘setiap malam Tuhan Yang Maha Berkah Yang Maha Tinggi, Allah SWT Tuhan kita turun ke muka bumi. Pada saat tinggal sepertiga malam, maka Dia berkata Siapa yang berdoa KepadaKu maka akan Aku berikan. Saat dia meminta maka Aku memberi, siapa yang memohon ampun Aku maafkan’ dan itu di waktu sahur,” jelas Ustad Khalid dikutip dari tayangan YouTube Menambah Iman.
Sedangkan waktu mustajab kedua, adalah sepanjang waktu berpuasa di adzan subuh sampai adzan magrib. Ditegaskan beliau, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya, salah satunya adalah orang yang berpuasa.
“Kedua pada saat berpuasa. Saat berpuasa sendiri mulai dari sahur sampai adzan maghrib ini waktu mustajab. Kata Nabi Muhammad SAW ‘tiga orang yang tidak akan ditolak doanya pertama orang yang berpuasa sampai dia berbuka puasa dan pemimpin yang adil dan ketiga doa orang yang terdzalimi’,” imbuhnya.
Sedangkan waktu mustajab ketiga, adalah saat berbuka puasa. Ini, sesuai dengan ukuran Nabi Muhammad SAW, yang mana doa tidak akan ditolak adalah orang-orang yang b rpuasa saat dia berbuka puasa.
“Dan pada saat berbuka karena nabi Muhammad SAW, ‘termasuk doa yang tidak ditolak adalah orang yang berpuasa saat dia berbuka puasa’ itu adalah waktu mustajab untuk berdoa,” demikian Ustad Khalid Basamalah.*