RADARUTARA.ID- Kesepian bukan hal yang sepele. Pada situasi yang parah, kesepian bisa mengakibatkan efek negatif kepada kesehatan, bahkan bisa mengancam hilangnya nyawa.
Hasil penelitian menemukan, orang yang kesepian memiliki risiko kematian sama dengan perokok, pengidap obesitas dan pecandu minuman alkohol. Selain, itu kesepian juga erat kaitannya dengan sejumlah penyakit, seperti tekanan darah tinggi.
Mirisnya, saat ini justru kebanyakan orang lebih memilih untuk hidup sendiri. Penyebabnya bisa karena faktor ekonomi bahkan, tren menunda pernikahan atau berkeluarga. Dilansir dari World Atlas, berikut ini ada 4 negara paling kesepian di dunia loh.
BACA JUGA:Ramadan Gembira, Begini Cara Dapat Uang Bukoan dari Arie Septia Adinata
Siapa saja? Berikut ini artikel penjelasannya:
1. Swedia
Meski memiliki populasi sekitar 10 juta jiwa, hampir setengah dari warga Swedia memilih untuk hidup sendiri. Sekitar 47 persen penduduk Swedia hidup sendiri, membuat negara tersebut menyandang gelar negara paling 'kesepian' sedunia.
Padahal, pemerintah Swedia telah mensponsori beberapa kompleks perumahan kolektif untuk masyarakatnya. Namun, tempat tinggal tunggal atau apartemen untuk satu orang tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
2. Britania Raya
Britania Raya, yang meliputi Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, menempati urutan kedua sebagai negara paling kesepian sedunia. Tercatat, 34 persen atau sekitar 67 juta penduduknya memilih untuk hidup sendiri.
Selain karena tingginya biaya perumahan dan inflasi, perkembangan tren untuk menunda pernikahan dan kehidupan berkeluarga juga menjadi alasan orang-orang di Britania Raya memilih hidup seorang diri.
BACA JUGA:Didalam Hadist, Rasulullah SAW Selalu Makan Kurma dalam Jumlah Ganjil, Kenapa?
3. Jepang
Meski menjadi negara dengan angka harapan hidup tertinggi, ternyata banyak masyarakat Jepang yang memilih untuk hidup sendiri. Tercatat, sekitar 31 persen warga Jepang tinggal di hunian untuk satu orang
Bahkan, angka kelahiran di Jepang terus menurun selama beberapa dekade terakhir. Pemerintah Jepang telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi hal tersebut, mulai dari mempromosikan acara kencan buta hingga memberikan insentif untuk pasangan yang baru menikah.