RADARUTARA.ID- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan etanol dari sawit, singkong dan tebu dapat menjadi bahan baku untuk menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin.
Menurut Prabowo, Indonesia bisa swasembada energi dan membuat negara lain menjadi iri.
"Kita nanti green energy dan kita akan swasembada energi bensin, dari mana? Dari etanol, etanol dari mana? Dari tebu dan singkong," ucapnya pada Kamis (29/2) dilansari dari cnnindonesia.
Energi terbarukan tersebut dikatakan bisa bersumber dari beberapa tanaman yang tumbuh subur di Indonesia, sehingga ke depan tidak memerlukan lagi mengambil dari bahan baku fosil.
Namun apakah bisa singkong yang biasanya disuguhkan menjadi kudapan, disulap menjadi BBM? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Dalam Singkong mengandung zat nabati yang dapat diubah sebagai etanol untuk BBM atau disebut Bioetanol. Kandungan tersebut dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati, atau selulosa.
Etanol sendiri mempunyai karakteristik yang mirip demgan bensin karena tersusun atas molekul hidrokarbon rantai lurus.
Salah satu bahan baku yang kerap digunakan untuk pembuatan bioetanol yaitu yang mengandung pati, seperti singkong ini.
Bahan baku singkong dikupas bersih dan diparut sampai halus lalu dimasak menggunakan air sampai hancur hingga menjadi bubur pati.
Kemudian, olahan singkong didiamkan sampai dingin dan dilakukan proses fermentasi menggunakan bantuan bakteri Saccharomyces Cerevisiae atau biasa disebut ragi.
BACA JUGA:2 Bunga Raflesia Mekar Berdampingan di Kemumu, Wajib Dikunjungi!
Proses fermentasi dilakukan sekitar tiga hari dan berlangsung secara anaerob atau tidak membutuhkan oksigen sehingga wadah yang digunakan wajib tertutup.
Kemudian hasil fermentasi tersebut disaring untuk memisahkan larutan campuran air dan etanol dengan endapan protein.
Lalu hasil fermentasi tersebut dilakukan distilasi untuk memisahkan etanol dari larutan hasil fermentasi. Pemisahan ini dikerjakan menggunakan alat distilasi.