RADARUTARA.ID - Ketika memasuki waktu sholat, di masjid maupun mushola pasti akan dikumandangkan adzan. Selain memberitahu bahwa waktu sholat telah tiba, adzan adalah panggilan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ketika adzan berkumandang, setiap umat muslim disarankan untuk tidak mengobrol dan mendengarkan dengan seksama. Bahkan, ada beberapa amalan yang disarankan untuk dilakukan.
Apa saja amalan-amalan ketika adzan sedang berkumandang? Mari, simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
BACA JUGA:Target Pekerjaan 8 Bulan, Pasar Inpres Presiden Jokowi di Bengkulu Utara Mulai Dikerjakan
Menurut Ibnul Qayyim, ada 5 amalan yang bisa dilakukan kalau adzan sedang berkumandang:
1. Mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh muadzin.
2. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW: Allahumma sholli ‘ala Muhammad atau membaca shalawat ibrahimiyyah seperti yang dibaca ketika tasyahud.
3. Bermunajat kepada Allah SWT untuk Rasulullah SAW, hal ini tercantum dalam hadits dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW pun bersabda, “bagi siapa yang mengucapkan sesudab mendengar adzan ‘allahumma robba hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah’ [yang artinya Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga mampu menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan memperoleh syafa’atku kelak.” (HR.Bukhari no. 614)
BACA JUGA:Jangan Dibocorkan, Ini 5 Rahasia Janda yang Tak Diketahui Pria
4. Membaca: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa.
(yang artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad merupakan hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no. 386)
5. Memanjatkan doa sesuai yang diinginkan. (Tercantum dalam Jalaa-ul Afham hal. 329-331).*