RADARUTARA.ID - Kabau atau jering antan atau jengkol hutan merupakan lalapan sejenis petai dan jengkol.
Tanaman yang satu ini hidup di daerah tropis, bentuk pohonnya mirip dengan tanaman jengkol yang termasuk ke dalam marga Archidendron.
Meskipun buah ini memiliki bau tidak sedap seperti jering dan petai, namun inilah yang menjadikan kabau sebagai sayuran yang banyak dikonsumsi seperyi kedua tumbuhan tersebut.
Penyebab Kabau bau yaitu kandungan oksalat di dalamnya. Asam amino mengandung sulfur yang akan menyebabkan bau sesudah mengkonsumsinya.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Rp300 Triliun untuk Program KUR 2024, Ini Sasarannya
Namun sebenarnya, kedua biji-bijian tersebut belum mengeluarkan bau yang menyengatnya saat masih dalam keadaan mentah.
Tetapi, sesudab memakannya, siap-siap bau tidak sedap akan keluar dari napasmu.
Namun beruntungnya, zat-zat yang melepaskan bau tersebut tidak berbahaya kalau tertelan. Namun, mengkonsumsi kabau terlalu banyak juga tidak baik.
BACA JUGA:6 Makanan dan Minuman untuk Hilangkan Bau Mulut Setelah Makan Kabau Khas Bengkulu
Komposisi nutrisi yang terkandung di dalam buah kabau diantaranya, protein, karbohidrat, lemak, asam, kalsium, fospor, serat, serta zat besi. Kabau juga mengandung vitamin A, B1, serta vitamin C.
Di dalam kabau terkandung energi sebesar 199 kilokalori, protein 6,4 gram, karbohidrat 41 gram, lemak 1,1 gram, kalsium 40 miligram, fosfor 108 miligram, hingga zat besi 1,8 miligram.
Bahkan di dalam Kabau juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,03 miligram serta vitamin C 0 miligram.*