BACA JUGA:Banyak yang Menyepelekan, Ternyata ini Tujuan Musrenbang Desa
4. Prabu Nogo Poyo.
Ia adalah raja dari Kerajaan Gowa Barong. Ia membuat kaco kayangan Suroloyo lantaran lamarannya kepada Batari Warsiki di tolak.
Yang menjadi jago para dewa yaitu seorang bocah berusia 7 tahun bernama Raden Pandu.
Atas keberhasilannya dalam menghadapi Prabu Nogo Poyo, Raden Pandu diberi anugerah minya telon sekaligus diberi gelar nama Dewa Noto atau Dewa Yono.
5. Prabu Nogo Prasanto.
Ia adalah raja dari kerajaan renggo bumi. Kayangan Suroloyo dibuat sungsang oleh Bawono balik oleh prabu Nogo prasanto karena lamarannya terhadap tunjung biru ditolak oleh para dewa.
Kali ini yang menjadi jago para dewa adalah Raden Kokrosono. Setelah mampu mengalahkan Prabu Nogo Prasanto. Kokrosono kemudian dianugerahi busana keprabon gajah puspondeton dan sebuah nama yaitu Nolodewo.
BACA JUGA:6 Tokoh Pewayangan Jawa Ini Tak Menikah Seumur Hidupnya
6. Prabu Nogo Pracono
Ia adalah raja dari kerajaan Giling Besi atau Tasik Wajo.
Lamarannya terhadap Batari Surendro ditolak oleh para dewa dan kayangan Suraroyo kembali mengalami kekacauan.
Jago dewa yang mampu menghadapi amukan Prabu Nogo Prancono pada saat itu adalah Raden Gatot Kaca.
7. Prabu Munalodra.
Ia adalah raja dari kerajaan Giri Kedasar yang nekat melamar bidadari paling cantik sejagat raya, yaitu Batari Komorati.
Akibat penolakannya itu, kayangan kembali kacau dan kali ini yang menjadi jago para dewa yaitu bocah ndugal warisan atau Raden Ontoseno.