4. Bambang Antasena
Bambang Antasena atau bocah ndugal warisan adalah tokoh wayang asli pujangga Jawa. Putra dari Bimasena dan Dewi Pirang Ayu.
Karakter yang sangat melekat adalah cara berbicaranya yang ceplas ceplos tidak lugu dan tidak suka basa-basi.
Antasena merupakan tokoh pewayangan yang sangat sakti. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kesaktiannya melebihi ayahnya, pamannya Sadewa bahkan Krisna pun kalah sakti dengannya.
Ia mampu mengetahui apapun dan sangat mawas. Bahkan kesaktiannya dalam beradu kekuatan tidak ada yang mampu menandingi.
Akan tetapi karena takdir yang sudah ditentukan para dewa, Antasena tidak diperbolehkan mengikuti perang baratayuda oleh Sang Hyang Wenang dan diceritakan pula, Antasena muksa sebelum terjadi perang baratayuda.
5. Semar
Semar adalah tokoh penjelmaan dari dewa Sanghyang Ismoyo.
Yang juga merupakan tokoh pewayangan asli pujangga Jawa. Semar mampu mengetahui apapun yang akan terjadi, kesaktiannya pun melebihi kesaktian dewanya para dewa yaitu Batoro Guru.
6. Bambang Wisanggeni
Wisanggeni adalah putra dari Arjuna dan Dewi Dersonolo. Wisanggeni dikenal dengan karakter yang ugal-ugalan, tanpa unggah-ungguh, emosional dan tidak kenal basa-basi.
Akan tetapi Wisanggeni sangat ahli dalam segala jenis perdebatan dan juga tentunya mampu mengetahui apapun yang akan terjadi. Wisanggeni merupakan titisan Sang Hyang Wenang yang disebut sebagai dewa tertinggi dalam kisah pewayangan Jawa bersama dengan Bambang Antasena.
Wisanggeni disebut sebagai kesatria tanpa tanding karena tidak dapat menandingi mereka bersua bahkan dewa sekalipun.
Tetapi mereka diminta oleh Sang Hyang Wenang untuk tidak ikut perang Batarayuda sebagai syarat kemenangan para Pandawa.*