Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Kawasan HPT Air Ipuh, Ini Penyebabnya

Sabtu 06-01-2024,16:27 WIB
Reporter : Rendi Bintara Yudha
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Seekor gajah Sumatera dengan jenis kelamin betina yang diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun ditemukan mati pada 31 Desember 2023 lalu sekitar pukul 11.47 WIB. 

Gajah ini ditemukan dalam posisi tertelungkup ini, ditemukan sudah tak bernyawa pada kawasan Hutan Produksi Terbatas Air Ipuh.1 register 65, sekitar 3,5 kilometer dari batas Taman Nasional Kerinci Seblat, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Dari Rilis Kanopi Bengkulu, Kawasan Hutan negara yang menjadi Habitat Gajah ink telah dibebani oleh Perizinan Pemanfaatan Hutan  (PBPH) atas nama PT Bentara Arga Timber (BAT).

Perizinan tersebut dikeluarkan berdasarkan keputusan menteri Lingkungan Hidup dan kehutan Nomor SK 529 tahun 2021 lalu dengan konsep seluas 22.020 H. Jenis usaha adalah pemanfaatan Untuk kayu dan Hutan Alam.

BACA JUGA:Ini Hewan dengan Umur Paling Panjang, Ada yang Bernafas di Dalam Air

Jika dilihat secara spesifik dari total luas konsesi PT BAT, wilayah yang masih masuk dalam kategori hutan hanya 13.968,50 hektar, sedangkan  sisanya sisanya sudah habis dikonversi menjadi belukar dan kebun sawit.

Dari catatan Konsorsium Bentang Alam Seblat  setidaknya ada 3.485,16 hektar telah berubah menjadi semak belukar dan ada ratusan titik sebaran kebun sawit dengan total luas lebih dari 4.566,34 hektar dalam konsesi yang pada tahun 2021 lalu juga ditemukan bangkai gajah.

Egi Saputra Direktur Eksekutif Genesis, menyebutkan, bahwa wilayah gajah mati yang hilang caling tersebut berada di areal RKT (Rencana Kerja Tahunan) PT BAT. 

"Gajah tersebut diperkirakan terdesak akibat maraknya perambahan dan penebangan. Hal ini dibuktikan dengan lokasi temuan gajah mati tersebut tidak berada di jalur konektivitas," ujarnya.*

Kategori :