RADARUTARA.ID - Legenda Gunung Merapi adalah sebuah cerita rakyat yang populer di Indonesia. Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan para pendekar aliran putih melawan kejahatan Mak Lampir, seorang wanita sakti yang memiliki wajah menyeramkan. Namun, tahukah Anda bahwa cerita Mak Lampir sebenarnya berasal dari Sumatera?
Menurut cerita rakyat Sumatera Barat, Mak Lampir bernama asli Siti Lampir Maimunah. Ia lahir di kerajaan Champa, yang saat ini terletak di Provinsi Sumatera Barat. Siti Lampir Maimunah dikenal sebagai gadis yang cantik dan baik hati.
Suatu hari, Siti Lampir Maimunah bertemu dengan seorang pemuda bernama Datuk Panglima Kumbang. Datuk Panglima Kumbang adalah seorang pemuda yang tampan dan sakti. Keduanya pun jatuh cinta dan berencana untuk menikah.
Namun, pernikahan mereka ditentang oleh kedua belah pihak keluarga. Kerajaan Champa tidak menyetujui pernikahan antara manusia dan siluman, sementara keluarga Datuk Panglima Kumbang tidak menyetujui pernikahan antara manusia dan keturunan bangsawan.
Akibat penolakan tersebut, Siti Lampir Maimunah merasa patah hati. Ia pun pergi ke puncak Gunung Merapi untuk bertapa.
Dalam pertapaannya, Siti Lampir Maimunah bertemu dengan seorang nenek sakti bernama Nenek Serintil. Nenek Serintil mengajarkan berbagai ilmu kesaktian kepada Siti Lampir Maimunah, setelah hampir memperoleh berbagai kesaktian yang luar biasa yang pada akhirnya membuat ia mampu menembus alam gaib.
Setelah memperoleh kesaktiannya tersebut ia masuk ke alam gaib untuk mencari satu pujaan hati yang lain tidak bukan adalah Datu panglima kumbang. Namun yang didapat oleh Siti Lampir adalah kabar kematian dari Datuk panglima kumbang dalam sebuah peperangan pada.
Kecewa akan hal tersebut Ia memutuskan untuk kembali dan bertemu dengan gurunya adalah nenek srintil kemudian menyarankan kepada Lampir untuk mencoba sebuah ilmu yang bisa menghidupkan bangsa siluman yang telah meninggal pada.
BACA JUGA:7 Keutamaan Menahan Amarah Bagi Seorang Muslim Sesuai Hadits Rasulullah
Namun syarat akan ilmu tersebut sangatlah berat yaitu Siti Lampir harus mengorbankan kecantikannya untuk dijadikan sebagai tumbal dari ilmu tersebut dengan.
Karena cintanya yang besar kepada Datuk panglima kumbang siti Lampir alias Mak Lampir bersedia untuk melakukan ritual tersebut, setelah berhasil menghidupkan data panglima kumbang sang pujaan Hati alangkah kecewanya Mak Lampir ketika mendapatkan bahwa sang pujaan Hati menolak untuk bersamanya.
Datuk panglima kumbang tidak lagi tertarik kepada Siti Lampir yang memiliki wajah yang buruk rupa. Sakit hati karena ucapan dan perbuatan dari sang pujaan hati Mak Lampir kemudian memutuskan untuk melawan setiap kebaikan dan menebar setiap kejahatan.
Kisah dan legenda dari Mak Lampir ini sudah cukup terkenal di berbagai wilayah karena kesaktiannya ia bisa mengunjungi berbagai tempat yang ia mau termasuk sampai di tanah Jawa. Kisah dan legenda ini kemudian diadaptasi menjadi berbagai karya film seperti dalam kisah Tutur tinular. Nah itulah tadi informasi yang dapat kami berikan sekian terima kasih semoga bermanfaat.*