RADARUTARA.ID - Abrasi yang terjadi di Desa Pasar Sebelat Kecamatan Putri Hijau yang terjadi sejak puluhan tahun yang lalu, saat ini kondisinya semakin memprihatinkan.
Pasalnya, selain mengancam pemukiman warga, abrasi tersebut juga berpotensi mengancam jembatan lintas Barat yang menghubungkan Bengkulu Utara dengan Kabupaten Mukomuko.
Menanggapi hal tersebut, H Yurman Hamedi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu meminta pemerintah provinsi agar dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Mengingat kondisi abrasi yang makin hari semakin mengancam rumah dan fasilitas umum lainnya. Yurman Hamedi menambahkan, di tahun 2024 mendatang ia meminta dalam hal ini PUPR untuk menyelesaikan permasalahan BKSDA.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Mulai 1 Januari 2024, Harga Pertamax Turun Jadi Rp12.950, di Bengkulu Rp13.800
Pasalnya Kementerian PUPR pernah menganggarkan dana lebih kurang 25 Miliar untuk mencegah abrasi. Namun pekerjaannya terkendala wilayah tersebut adalah milik BKSDA.
"Pantai yang ada di Kecamatan Putri Hijau itu akan mengancam jembatan panjang Seblat, jika tidak segera dilakukan penanganan, maka akses masyarakat dua kabupaten tersebut lumpuh,"jelasnya.
Menyikapi persoalan tersebut, H Yurman Hamedi meminta Pemprov Bengkulu segera mengambil langkah konkrit, agar Abrasi tidak mengancam jembatan panjang Seblat.
"Jembatan itu di samping jembatan pertahanan, juga adalah jembatan ekonomi. Harapan saya, sesegera mungkin pemerintah daerah harus mengambil langkah-langkah konkrit bagaimana mengatasi abrasi yang ada di Putri Hijau itu," tandasnya.*