RADARUTARA.ID - Di setiap kemasan rokok tertulis jelas adanya peringatan bahwa merokok bisa menyebabkan bermacam jenis penyakit, mulai dari serangan jantung, kanker, gangguan kehamilan, hingga impotensi.
Peringatan tersebut dibuat bukan hanya alasan fikrif belaka. Tetapi, penjelasan berbagai bahan kimia di dalam rokok, contohnya seperti timah, kadmium, dan nikotin pada sistem reproduksi pria mampu menurunkan kualitas sperma, mulai dari konsentrasi, pergerakan, bentuk, sampai materi pembentuk (DNA) sperma.
Penelitian menyebutkan bahwa konsentrasi sperma pria perokok turun sebesar 23%, sperma bergerak sebanyak 13% lebih lambat, serta bentuk sperma yang abnormal lebih banyak jumlahnya.
BACA JUGA:Sudah Terbukti! Ternyata Kebiasaan Merokok Bisa Bikin Wajah Lebih Cepat Tua
Penurunan kualitas ini membuat sperma menjadi sulit untuk membuahi sel telur, jadi memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan. Kerusakan DNA sperma dikarenakan merokok juga dinilai meningkatkan risiko keguguran, gangguan perkembangan janin, hingga cacat lahir.
Penurunan kualitas sperma ini biasanya dialami perokok sedang dan berat yang mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok per harinya.
Selain bagi perokok aktif, efek negatif dari terkena paparan asap rokok juga bisa dialami oleh pasangan perokok. Tentu saja hal ini tidak baik terutama jika kamu dan pasangan sedang mendambakan buah hati.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru, Pembelian Hape Vivo Dapat Cashback Rp1 Juta dan Gratis Vivo TWS
Menurut penelitian, tingkat kesuksesan program bayi tabung akan menurun pada wanita yang terpapar asap rokok secara langsung. Wanita yang mempunyai pasangan nonperokok mempunyai tingkat kesuksesan sebanyak 38% ketika menjalani program bayi tabung, sementara wanita dengan suami perokok cuma mempunyai kesuksesan sebesar 22%.
Meskipun dianggap lebih aman dibanding dengan rokok konvensional, namun faktanya rokok elektronik atau vape juga mempunyai efek buruk dan sama-sama tidak baik bagi kesehatan diri dan juga pasangan.
Dampak negatif rokok dalam menurunkan kualitas sperma memang benar-benar nyata. Maka dari itu, alangkah baiknya mulai sekarang cobalah untuk berhenti merokok.*