RADARUTARA.ID - Tuberkulosis (TBC) atau TB adalah penyakit menular bagi manusia .
Namun, benarkah penyakit batuk akibat terinfeksi TBC itu berbahaya?
Berikut ini ulasannya yang berhasil diulas radarutara.id. TBC adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Pada umumnya, TBC paling sering menyerang organ tubuh pada bagian paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Seperti dijelaskan oleh dr. Rio Manuel Rajagukguk selalu dokter yang bertugas di Puskesmas Air Bintunan Giri Mulya.
Dirinya menjelaskan secara spesifik membahas TBC pada paru paru,
Berdasarkan data oleh World Health Organization dalam publikasinya berjudul Global Tuberculosis Report, di tahun 2022 Indonesia mengalami kenaikan ke peringkat kedua sebagai negara kasus TBC terbanyak di Dunia setelah India.
Indonesia sendiri mendata kasus TBC sebesar 824 ribu, naik menjadi 969 ribu dan jumlah kematian yang naik menjadi 144 ribu.
Berdasarkan hal tersebut dapat diasumsikan dalam satu jamnya ada sekitar 16 orang di Indonesia yang meninggal karena kasus TBC atau setara dengan 3 orang di tiap satu menitnya.
"Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah,"jelasnya.
BACA JUGA:Sekda Kembali Lantik 30 Orang Pejabat di Lingkup Pemkab Bengkulu Utara, Ini Daftarnya
Lantas bagaimana gejala dan penularan TBC?
Dr Rio menambahkan, TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah.
Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam,tidak nafsu makan, berat badan turun dalam beberapa bulan dan berkeringat di malam hari.