ARGA MAKMUR, RADARUTARA.ID- Senin (30/10), warga di Desa Rama Agung Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara nampak berbaris rapi di sepanjang jalan desa, sembari membawa bingkisan yang memang sudah dipersiapkan.
Bukan tanpa alasan, warga yang terdiri dari beragam agama tersebut, ikut mendukung ritual Pindapata umat Buddha bersama Banthe atau Biku Sangga, dalam rangka hari katina, yang dimulai dari tanggal 30 Oktober sampai akhir November mendatang.
Dimana ritual ini merupakan agenda pemberian derma atau memberikan bekal kepada para Bhante atau Biksu yang sebelumnya sudah melaksanakan Masa Vassa atau berdiam diri selama hampir tiga bulan lamanya di Vihara.
Disini semua umat bisa memberikan derma kepada Bhante yang nantinya akan digunakan untuk menopang kehidupan para Banthe kedepan nantinya. Barang yang diberikan bisa berupa apa saja selama dalam kondisi ikhlas dan tidak memberatkan.
Dimana biasanya barang yang sering diberikan kepada para Bhante adalah makanan yang tak mengandung produk hewani, minuman, obat-obatan, pakaian dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Buruan Cek Rekening! Pencairan BLT El Nino Rp400 Ribu Ditransfer Langsung ke KPM
Kades Rama Agung, Putu Suriade mengatakan agenda ini merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang kerap dilaksanakan di desanya dan selama ini sudah berjalan dengan sangat baik. Apalagi pasca mendapatkan penghargaan sebagai desa dengan predikat moderasi beragama, kegiatan antar agama akan terus didukung dan disuport, termasuk ritual Pindapata ini.
"Ini bukan agenda yang pertama kali di desa ini dan bukan hanya agama Buddha, kedepan agenda agama lain seperti Natal yang sebentar lagi maupun agenda lainnya tetap akan kami dukung," jelas Kades.
Sementara itu, Yonas (40 tahun) warga yang beragama Islam, mengaku dirinya sudah menyiapkan bingkisan makanan untuk para Bhante dan walaupun hanya sederhana namun diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik.
Selain itu, seolah ikut mendukung keharmonisan agama dan moderasi beragama dirinya juga mengajak keluarganya dan ikut mengajarkan mengenai pentingnya rasa toleransi antar sesama, walau tidak berada dalam agama yang sama.
"Iya kami berharap semoga apa yang kami berikan bisa berkah dan kebersamaan dalam perbedaan bisa tetap terjaga," ungkapnya.
Keberagaman agama di Desa Rama Agung--
Sementara itu Bhante yang ikut dalam agenda Pindapata ini berjumlah 3 orang dan setelah menyelesaikan rangkaian ibadah di Vihara Karuna Phala Desa Rama Agung, akan melanjutkan perjalanan melakukan ritual pandipata di daerah Bengkulu dan sekitarnya sampai berakhirnya hari Katina.
"Kami akan terus melanjutkan perjalanan kami sampai hari terakhir Katina nantinya," jelas Bhante Nyana Viriya yang juga merupakan Bhante Sekwil 3 Provinsi Bengkulu, Sumsel dan Bangka Belitung.
Selain itu, dirinya juga sangat mengapresiasi keharmonisan beragama di Desa Rama Agung khususnya yang sudah berjalan dengan sangat baik dan bukan hanya sekedar diatas kertas, untuk itu kedepan dirinya berharap kerukunan ini bisa terus dikembangkan dan dilanjutkan tanpa memandang agama apapun.