RADARUTARA.ID- Aksi penipuan saat ini semakin menggila, mulai dari penipuan dengan modus sebar undangan, modus penipuan minta pulsa atau menipu dengan mengedarkan uang palsu.
Dimana yang sering menjadi korban penipuan dari uang palsu ini adalah, para pedagang di pasar utamanya orang-orang yang sudah tua dan sepuh.
Namun kini modus baru penipuan uang palsu adalah uang mutilasi dan saat ini tengah marak beredar di tengah masyarakat. Karena sekilas tampilan uang ini sangat mirip, sehingga banyak orang yang tidak curiga, padahal sebenarnya sudah termasuk dalam kelompok uang palsu.
BACA JUGA:Jokowi, Anwar Usman, Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK, Terjadi Dugaan Nepotisme
Uang mutilasi sendiri adalah uang asli yang dirobek dan ditempelkan dengan uang asli, bisa potongan yang asli berada di tengah atau bahkan di sisi kiri dan kanan uang asli.
Selain itu, ciri lain dari uang mutilasi adalah nomor seri yang berbeda, maka dari itu jika menerima uang yang dalam kondisi tidak utuh lagi atau sudah ada sambungan, sebaiknya diperiksa dengan seksama.
Uang mutilasi sendiri termasuk dalam uang separuh asli dan separuh palsu, namun yang jelas tidak bisa digunakan untuk bertransaksi atau sebagai alat pembayaran. Bahkan jikapun disetorkan ke perbankan, maka akan terdeteksi sebagai uang palsu dan tak akan masuk dalam hitungan.
BACA JUGA:Punya Harta Kekayaan Puluhan Miliar, Ternyata Ini Gurita Bisnis Cawapres Gibran Rakabuming Raka
Uang mutilasi yang banyak beredar di lapangan saat ini adalah uang dengan pecahan Rp100 ribu dan korbannya sendiri sudah cukup banyak, dari pedagang kaki lima sampai pemilik toko, bahkan ada juga yang sudah menyetorkan ke perbankan namun otomatis ditolak.
Maka dari itu, pastikan selalu waspada dan teliti dalam menerima uang, terutama dari orang yang nampak mencurigakan, atau kalaupun perlu minta saja transaksi secara non tunai, dengan menggunakan dompet digital.
Jadi pastikan selalu kenali jenis-jenis uang palsu dan laporkan kepada pihak berwajib atau bank, jika menemukan uang palsu di sekitran kamu.*