RADARUTARA.ID- Patut diapresiasi, terhitung selama tiga tahun berturut-turut. Capaian pajak bumi bangunan (PBB) di Desa Bumi Harjo menjadi tertinggi di Kecamatan Pinang Raya.
Praktis, selama tiga tahun terakhir ini capaian PBB di Desa Bumi Harjo selalu berada di angka 90 persen lebih dari total pajak yang ditagih oleh Bapenda Bengkulu Utara.
Konkretnya khusus capain di tahun 2023, ini saja Pemdes Bumi Harjo mampu menyetorkan PBB-nya sebanyak 90,09 persen dengan total nilai uang yang disetorkan kepada kas daerah mencapai Rp 19.807,712 dari total pajak tertagih sebesar Rp 22.025,587.
"Alhamdulillah, selama tiga tahun terakhir ini. Capain PBB kita selalu tercapai diangka 90 persen lebih," ungkap Kades Bumi Harjo, Suyanto.
Dikatakan Suyanto, tingginya capaian PBB di desanya, ini tentu dibarengi oleh kerja keras yang dilaksanakan oleh jajaran aparatur perangkat desa dan dukungan dari masyarakat atas kesadarannya yang sudah mulai tinggi terhadap kewajibannya dalam membayarkan pajak.
"Dalam tekhnis pelaksanannya, kita selalu optimalkan tim work di tingkat desa. Ketika SPPT itu turun dari kecamatan ke desa. Maka desa melalui Kasi Pemerintahan langsung berkoordinasi ke masing-masing Kadun dan RT. Selanjutnya dari Kadun ke RT, ini lah SPPT PBB mulai dieksekusi kepada masyarakat di masih-masing wilayah kerja Kadun dan RT," beber Kades.
Selebihnya lanjut Kades, pada proses penagihan SPPT PBB itu seluruh aparatur desa yang bekerja sambil mensosialisasikan, memberikan edukasi atau pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya kewajiban membayar pajak.
"Kesadaran masyarakat tentang pajak juga harus kita bangun. Dengan demikian semua akan berjalan seperti yang diharapkan," imbuhnya.
Capain PBB 10 desa di Kecamatan Pinang Raya--
Lebih jauh, Kades, menyadari, bahwa masih ada beberapa kendala yang mengakibatkan capain PBB di wilayah kerjanya itu belum tercapai hingga 100 persen.
"Masih ada kendala sehingga belum bisa tercapai 100 persen. Kendalanya ya seperti dialami desa pada umumnya, kadang ada SPPT ganda atau tidak sesuai objek. Dan masalah-masalah itu sudah pernah kita sampaikan tapi sampai sekarang masih ada yang belum diperbaiki," demikian Kades.*