RADARUTARA.ID - Pulau Jawa yang kaya akan budaya dan mitosnya selalu menyimpan kisah-kisah menarik. Salah satu cerita yang mengemuka adalah mitos lahirnya Jaya Dharma, yang berkisah tentang perseteruan, cinta terlarang, dan takdir.
Mitos ini dimulai dari salah satu jin tertua di Pulau Jawa, yang dijuluki Asta Dewa, pemimpin dari delapan dewa atau Sanghyang yang bersemayam di Gunung Semeru.
Namun, zaman berubah, dan sekarang hanya ada sembilan Sanghyang, termasuk Asta Dewa, karena satu Sanghyang telah memeluk Islam dan meninggalkan ajaran para Sanghyang.
BACA JUGA:Menjadi Misteri, Rambu Lalulintas di Jalinbar Ketahun Banyak Hilang
Asta Dewa, pemimpin delapan dewa itu, memiliki dua putra bernama Joyo Menggolo, yang dijuluki Eyang Lawu (Penguasa Gunung Lawu), dan Joyo Wiseso.
Selain itu, Asta Dewa memiliki seorang istri yang menjadi Naga Hitam di Sungai Brantas. Namun, pada suatu hari, Asta Dewa tergoda oleh Dewi Maheswari, yang sering dikenal sebagai Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan dengan tubuh naga berwajah manusia.
Sosok nyi Roro kidul dan ratu kidul merupakan dua sosok yang berbeda walaupun sama-sama tinggal di laut pantai selatan. Ratu kidul merupakan penguasa dari pantai selatan sedangkan nyai Roro kidul adalah anak dari ratu kidul itu sendiri.
BACA JUGA:4 Hari Lahir yang Dipercaya Memiliki Ilmu Kebatinan Paling Tinggi Menurut Primbon Jawa
Diam-diam, Asta Dewa dan Nyi Roro Kidul menjalin hubungan yang akhirnya menghasilkan kehamilan. Ketika Ratu Kidul, penguasa pantai selatan mengetahui hubungan mereka, ia tidak menyukainya dan memberikan perintah tegas kepada Asta Dewa.
Ia berkata, "Jika anak yang lahir adalah perempuan, harus diserahkan kepada Ratu Kidul; jika anak itu laki-laki, harus dibunuh."
Asta Dewa menolak tindakan yang keras itu, dan keduanya terlibat dalam pertarungan sengit di Samudra Hindia selama tujuh hari tujuh malam. Namun, mereka berdua berhenti untuk menghindari pertumpahan darah. Namun, Ratu Kidul memiliki cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang akan lahir dari kandungan Nyi Roro Kidul.
BACA JUGA:Jangan Sampai Ketinggalan, Segera Cek Bansos PKH Tahap 4 yang Kabarnya Sudah Cair
Ketika saatnya tiba, Nyi Roro Kidul melahirkan seorang bayi perempuan yang kemudian dibawa ke laut selatan bersama utusan Ratu Kidul. Bayi itu diberi nama Dewi Nawang Wulan, yang kini dikenal sebagai Dewi Angin-Angin.
Namun, satu hari setelah kelahiran Nawang Wulan, lahir pula seorang bayi laki-laki dari Nyi Roro Kidul. Asta Dewa yang takut agar Ratu Kidul tidak mengetahuinya, memerintahkan Joyo Menggolo untuk membawa anak laki-laki itu ke wilayah timur, Gunung Lawu, bersama Joyo Wiseso. Bayi tersebut diberi nama Jaya Dharma.
Kisah ini memperlihatkan bagaimana cinta dan takdir bisa menjadi pendorong keputusan yang sulit. Meskipun cinta terlarang Asta Dewa dan Nyi Roro Kidul membawa konsekuensi yang berat, kelahiran Dewi Nawang Wulan dan Jaya Dharma menjadi bagian dari warisan budaya Pulau Jawa yang penuh misteri dan keindahan.*