RADARUTARA.ID- Sebagian besar petani padi di wilayah Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara lebih memilih untuk menunda masa tanamnya. Ini, disebabkan karena para petani tak ingin mengambil resiko atas cuaca kemarau yang sedang dihadapi saat ini.
Pasalnya sejak musim kemarau melanda, pasokan air dari irigasi ke lahan persawahan petani mengalami pengurangan yang lumayan drastis.
"Petani di Desa Gunung Payung lebih memilih untuk menunda masa tanamnya. Begitu dengan petani di Desa Air Sebayur juga sama," ungkap PPL Pertanian Kecamatan Pinang Raya, Jonatan.
BACA JUGA:Di Napal Putih 3 PPS dan 10 TPS Berstatus Sulit, PPK Usulkan ini ke KPU
Dikatakan Jonatan, para petani lebih memilih untuk menunda masa tanamnya karena pasokan air dari irigasi ke lahan persawahan sejak beberapa bulan terakhir mengalami penyusutan yang lumayan drastis.
Dan petani pun, kata Jonatan, tak ingin merugi akibat dampak kemarau yang terjadi saat ini.
"Sebagian masih ada yang tanam di Desa Air Sebayur. Tapi lahan yang ditanami di Air Sebayur, itu tidak ada separonya dari total keseluruhan luasan lahan persawahan yang ada disana," imbuhnya.
Khusus areal persawahan di Desa Air Sebayur yang audah terlanjut tanam lanjut, Jonatan, tetap dalam pantauan.
Bahkan belum lama, ini diungkapkan Jonatan, Dinas Pertanian Bengkulu Utara telah mengirimkan bantuan sebuah mesin pompa air untuk mengatasi kekurangan pasokan air irigasi ke areal persawahan warga atau petani yang ada di Desa Air Sebayur.
"Lahan yang sudah terlanjut tanam tetap kita pantau. Bahkan belum lama, ini dinas terkait sudah memberikan bantuan mesin pompa air ke petani di Desa Air Sebayur, itu agar pasokan air ke areal persawahan tetap terjaga," demikian Jonatan.*