RADARUTARA.ID- Komplotan pencuri atau maling kembali beraksi dan berhasil menggasak sebuah kendaraan milik warga di Desa Air Muring, Kecamatan Putri Hijau.
Dalam aksinya tersebut, pelaku berhasil menggasak motor bebek jenis Honda Scoopy warna merah dengan Nopol BD 5132 SR milik Tina Yulia, istri dari mantan kepala desa (Kades) Air Muring.
Menurut pengakuan korban, diduga aksi pencurian motor ini berlangsung pada hari Rabu (13/9) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, tadi.
"Iya (motor hilang, Red). Ketahuannya tadi pukul 07.00 WIB ketika hendak memakai motor. Saat ini sudah kita laporkan ke pihak kepolisian," ungkap Korban.
BACA JUGA:Anti Ribet, Pinjaman KUR BCA, Tembus Rp75 Juta dengan Angsuran Sejutaan Perbulan, Ini Ketentuannya.
Terpisah saat dikonfirmasi radarutara.id, Kades Air Muring, H M Soib, membenarkan adanya peristiwa pencurian yang dialami oleh salah satu warganya tersebut. Menurut Kades, peristiwa pencurian itu diketahui oleh korban ketika pagi-pagi motor Honda Scoopy yang awalnya terparkir di garasi rumah korban tersebut sudah tidak ada lagi ditempat.
"Kejadian berlangsung sekitar dini hari tadi. Motor korban yang semula ada di garasi samping rumah sudah tidak ada lagi," ungkap Kades.
Ditambahkan Kades, sebelum komplotan pencuri ini berhasil membawa kabur motor milik korban. Di tempat terpisah sejumlah warga juga melaporkan. Bahwa pada hari yang sama dengan waktu yang berbeda, peristiwa percobaan pencurian juga sempat dialami oleh salah satu warganya yang berada di wilayah dusun Karya.
"Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi, warga di yang ada di dusun Karya juga melaporkan sempat memergoki komplotan orang yang diduga hendak melakukan pencurian di rumahnya. Namun setelah terpergok, komplotan diduga pencuri itu lari. Dan paginya kita dapat kabar kalau salah satu warga kita ini ternyata motornya hilang," imbuhnya.
Atas peristiwa, ini Kades, telah berkoordinasi kepada seluruh jajaran kepala dusun hingga RT untuk kembali mengaktifkan giat Pos Ronda. Kades, menilai aksi pencurian yang terjadi di wilayah desanya ini sangat meresahkan dan harus dicegah.
"Seluruh Kadun sampai RT sudah kita minta untuk menggiatkan kembali kegiatan Pos Ronda untuk mengantisipasi timbulnya peristiwa serupa," demikian Kades.*