RADARUTARA.ID - Kita semua tahu bahwa salah satu sifat tercela menurut agama Islam yaitu pelit. Hal ini juga sudah banyak tercantum dalam teks-teks agama baik di dalam Al-Qur’an, hadist ataupun penjelasan-penjelasan dari ulama.
Tetapi, tercantum dalam salah satu hadis ada suatu pernyataan dari Nabi SAW mengenai orang yang sangat pelit menurutnya.
Adapun hadist mengenai orang yang paling pelit menurut Nabi SAW tersebut diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib r.a berikut ini:
Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.” (H.R. At-Tirmidzi).
BACA JUGA:Selain Jakarta, Ini Daerah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia
Selain ada di dalam kitab sunannya imam At-Tirmidzi, hadis itu juga tercantum dalam kitab Al-Mustadrak Ala Shahihainnya imam Al-Hakim, dan beliau menilai hadis ini shahih.
Pelit di dalam bahasa Arab yaitu al-bukhl, sementara di dalam sabda Nabi saw. tersebut, beliau menggunakan kata al-bakhiil yang berdasarjan gramatikal Arab saat kata itu mengikuti wazan fa’iil yakni sighat mubaalaghah, maka kata tersebut memperlihatkan arti sangat, atau artinya pelaku suatu perbuatan. Hal ini juga sudah tercantum dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi karya imam Al-Mubarakfuri saat mensyarahi hadis ini.
Al-Bakhiilu artinya yaitu yang sempurna sifat pelitnya.
BACA JUGA:Kemarin Rangka eSAF Keropos, Kini Warganet Digegerkan Remote Honda PCX Bermasalah
Menurut teks hadis di atas, jadi orang yang paling pelit menurut Nabi SAW yaitu orang yang tidak ingin membaca shalawat kepadanya saat nama beliau disebut.
Bagaimana tidak, mendoakan Nabi SAW dengan membaca shalawat ditambah lagi saat mendengar ada yang menyebut nama beliau merupkan hal yang gratis.
Artinya kita tak diminta membayar untuk mengucapkannya, bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri telah menjamin sepuluh pahala untuk umatnya yang ingin bershalawat kepadanya satu kali saja. Hal ini juga sudah dijelaskan di dalam kitab shahih Muslim seperti berikut ini:
BACA JUGA:214 Formasi CPNS KPK 2023 Siap Menunggu Kamu, Cek Jadwal Seleksi dan Syarat-syaratnya di Sini
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, bahwasannya ia pernah mendengar Nabi saw. bersabda, “Jika kalian mendengarkan seorang muadzin (adzan), maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena sungguh siapa yang membaca shalawat untukku satu kali shalawat, maka Allah akan bershalawat untuknya (merahmatinya) sepuluh kali. Kemudian, mintalah kalian kepada Allah untukku sebuah wasilah (perantara), maka sungguh hal itu adalah tempat di surga yang tidak diperkenankan (menempatinya) kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap aku lah yang mendapatkannya. Maka siapa yang memintakan wasilah untukku, ia halal mendapatkan syafaat.” (HR. Muslim).
Jadi kesimpulannya, supaya kita tidak termasuk menjadi ciri umat muslim yang sangat pelit menurut Nabi SAW, maka bacalah shalawat setiap kali nama beliau disebutkan.