Di kesempatan yang sama Habib Luthfi bin Yahya, ketika sedang mengisi ceramah,
Habib Luthfi bin Yahya, bertemu seorang pemuda yang lesuh lantaran dari perjalanan jauh, sepertinya pemuda ini adalah seorang Musafir.
Ketika pemuda ini mendekat dan Habib Lutfi langsung menghampiri pemuda tersebut, kemudian Beliau, menepuk pundak kanannya. Sambil berkata “ini dia paku Jawa” kata Habib Luthfi.
Diketahui, pemuda musafir tersebut bernama Bayu Samudra.
Dari kisah Bayu Samudra ini bisa kita petik pelajaran.
Yang artinya kita jangan hanya menilai orang dari luarnya saja, walaupun terlihat kusam lesuh akibat debu jalanan.
Tetapi dalam hatinya bersih dan juga bercahaya, karena jauh dari kebencian terhadap sesama serta dari sifat-sifat tercela yang lain, semua kebenaran cuma milik Allah SWT.*