RADARUTARA.ID - Dalam mengingat Allah seseorang bisa melakukan dzikir dengan memuji nama-nama Allah. Dzikir juga merupakan salah satu bentuk tanda seorang hamba bersyukur atas segala nikmat Allah.
Dalam Alquran surah alahzab ayat 41 sampai 42 Allah subhanahu wa ta'ala menganjurkan umat Islam agar senantiasa berdzikir kepadanya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًاArtinya: "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang," (QS Al Ahzab: 41-42).
BACA JUGA:Subhanallah, Jenazah Mbah Moen Masih Utuh Usai 4 Tahun Dimakamkan, Ini Karomahnya Setelah Wafat
Dijelaskan dalam sebuah buku 10 menit yang dahsyat susunan Abdul Malik Al qasim, disebutkan bahwasanya ada kalimat zikir yang ringan di mulut tapi berat di timbangan amal. Dzikir ini diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan dan dicintai oleh Dzat yang Maha Rahman: Subhanallah Al-Adhim, Subhanallah wa Bihamdihi." (HR Bukhari).
Dalam kitab riyadhus Shalihin dan kitab Al-Adzkar, Imam an-nawawi menukil sebuah hadis yang terkait dengan keutamaan dari dzikir yang disebutkan oleh nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang juga tersemat dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
"Barang siapa mengucapkan Subhanallah wa Bihamdihi dalam satu hari 100 kali maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (Hadits shahih - Muttafaq 'alaih).
BACA JUGA:Gila, Motor Canggih Yamaha Ini Hanya Dijual Rp15 Jutaan
Keutamaan jika membaca hadist tersebut pada pagi maupun sore hari, maka akan memperoleh keutamaan di hari kiamat kelak sebagaimana yang tercantum di dalam sebuah hadis yang berbunyi:
"Barang siapa yang mengucapkan Subhanallah wa Bihamdihi sebanyak 100 kali di pagi dan sore hari maka tidak ada seorang pun yang datag di hari kiamat nanti yang kebaikannya melebihi dari dirinya kecuali orang yang mengucapkan seperti yang da ucapkan atau melebihi dari yang dia ucapkan." (HR Muslim).
Tata cara dzikir yang diutamakan adalah dzikir Sirr atau zikir hati. Hal tersebut dijelaskan di dalam Alquran surah al-a'raf ayat 205 yang berbunyi:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَArab latin: Ważkur rabbaka fī nafsika taḍarru'aw wa khīfataw wa dụnal-jahri minal-qauli bil-guduwwi wal-āṣāli wa lā takum minal-gāfilīn
Artinya: "Dan sebutlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai,"
Dari ayat tersebut dijelaskan memerintahkan manusia untuk berzikir kepada Allah dengan menggunakan hati, tentunya bersungguh-sungguh dan memohon ampun kepada Allah niscaya kita akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupan.*