Sihir Sudah Dijelaskan di Alquran, Ini 2 Surat Pendek yang Dibaca Nabi Muhammad SAW Agar Terhindar dari Sihir

Kamis 27-07-2023,07:07 WIB
Reporter : Lia Junita
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID - Sihir sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan di zaman Nabi Muhammad SAW. Para ulama telah sepakat bahwa mempelajari sihir menggunakannya, dan meminta bantuan dari tukang sihir merupakan suatu yang diharamkan.

Biasanya, kemarahan, kebencian dan rasa sakit serta dendam adalah alasan seseorang mengirimkan sihir. Biasanya cara yang digunakan untuk menyakiti korban bisa melalui rambut, pakaian, gambar dan lain-lain.

Keberadaan sihir ini sudah dijelaskan  Alquran dalam surat Al Baqarah ayat 102, yang berbunyi.

BACA JUGA:Seperti Pakai Pesugihan, 4 Weton Ini Tak Pernah Merasakan Habis Uang!

Keberadaan sihir disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 102, berikut bunyinya:

وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

Arab latin: Wattaba'ụ mā tatlusy-syayāṭīnu 'alā mulki sulaimān, wa mā kafara sulaimānu wa lākinnasy-syayāṭīna kafarụ yu'allimụnan-nāsas-siḥra wa mā unzila 'alal-malakaini bibābila hārụta wa mārụt, wa mā yu'allimāni min aḥadin ḥattā yaqụlā innamā naḥnu fitnatun fa lā takfur, fa yata'allamụna min-humā mā yufarriqụna bihī bainal-mar'i wa zaujih, wa mā hum biḍārrīna bihī min aḥadin illā bi`iżnillāh, wa yata'allamụna mā yaḍurruhum wa lā yanfa'uhum, wa laqad 'alimụ lamanisytarāhu mā lahụ fil-ākhirati min khalāq, wa labi`sa mā syarau bihī anfusahum, lau kānụ ya'lamụn.

Artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui,"

BACA JUGA:Dahsyatnya Amalan Wirid Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Hutang Dari Mbah Maimun Zubair, Baca 41 Kali di Subuh

Dalam sebuah riwayat, dikatakan bahwa Rasulullah pernah dikirimi sihir oleh seseorang yang bernama Labid Al-Asham. Saat itu, Nabi Muhammad mengalami halusinasi, meskipun ia sendiri tidak melakukannya. Dia memberi tahu Aisyah bahwa Allah memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang pernah diajukan.

"Aku kedatangan dua laki-laki, salah seorang duduk di sisi kepalaku, seorang lainnya duduk di sisi kakiku," kata Rasulullah.

Lelaki tersebut merupakan Seorang malaikat berwujud manusia mengatakan bahwa Labid bin Al-Asham menyihir Nabi Muhammad. Ia menggunakan sisir dan rambut Rasulullah serta kulit kurma jantan. 

Labid menempatkan sihir tepat di bawah batu di Sumur Dzarwan. Kemudian keesokan harinya Nabi Muhammad SAW meminta beberapa Sahabatnya untuk datang ke sumur tersebut. 

BACA JUGA:Gus Baha Ajarkan Dzikir yang Membuat Malaikat Capek Menghitung Pahalanya, Bisa Diamalkan Setiap Hari

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa gulungan ajaib diangkat dari sumur dan kemudian dibakar. Simpul kemudian menghasilkan tali 11 simpul yang sulit untuk dilepaskan. 

Bersamaan dengan itu turunlah wahyu dari Allah SWT surat Al Mu'awwidzatain kepada Rasulullah yaitu surat Al Falaq dan An Nas. Ketika Nabi Muhammad membaca surat itu, sebelas kali ikatan tali itupun akhirnya lepas. 

Kategori :