Ada waktu tertentu dimana masyarakat Suku Dayak akan mengantar tulang berlulang leluhur yang sudah meninggal melalui Upacara Tiwah. Prosesi pelaksanaan upacara ini dilakukan secara meriah dengan banyak ritual, tarian, hingga pertunjukan musik tradisional.
Di dalam Upacara Tiwah tersebut, tulang belulang kemudian dibawa dan diletakkan di Sandung yang merupakan sebuah rumah kecil khusus untuk orang meninggal.
4. Ritual Mencari Keberadaan Musuh
Saat akan menghadapi perang, masyarakat Suku Dayak akan melaksanakan Upacara Manajah Antang guna mencari keberadaan musuh. Dalam Upacara Manajah Antang ini, para sesepuh desa akan memanggil arwah leluhur melalui Burung Antang guna menginfokan lokasi keberadaan musuh.
Bukan hanya sebagai keperluan peperangan, namun upacara ini juga digunakan untuk mencari petunjuk lain.
BACA JUGA:Bukan Islam atau Kristen, Ternyata Ini Agama Asli Orang Dayak dan Orang Batak
BACA JUGA:Ini Ilmu Pelet Mantra Suku Dayak, Dijamin Ampuh Bikin Doi Tergila-gila
5. Ritual Sebelum Perang
Sebelum menghadapi musuh di peperangan, masyarakat Suku Dayak akan melakukan Upacara Tariu yang dipimpin oleh Panglima Suku Dayak.
Ketika Upacara Tariu berlangsung, arwah leluhur akan dipanggil dan memasuki tubuh sang panglima tempur agar memberinya kekuatan. Pasukan yang mendengar mantera itu juga akan mengalami kerasukan kemudian mendapat kekuatan yang sama.*