RADARUTARA.ID - Salah satu item pekerjaan fisik yang dikerjakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Sawang Lebar Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) mendapat sorotan banyak pihak
Hal ini lantaran pada tahun anggaran Dana Desa (DD) 2023 ini Pemdes Sawang Lebar menggelontorkan anggaran yang terbilang fantastis. Yakni untuk membangun Gedung Serba Guna (GSG) sampai harus menyedot anggaran Dana Desa sebesar Rp340 juta.
Tokoh Pemuda Kabupaten Bengkulu Utara Niko Galang Roger SH, ketika diminta tanggapan mengenai hal ini menyampaikan, besarnya anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan GSG tersebut seharusnya juga harus diikuti dengan hasil dan kualitas bangunan.
"Jangan sampai nanti, setelah bangunan selesai itu tidak sesuai dan akan menimbulkan pertanyaan," ungkapnya.
BACA JUGA:Semakin Parah, Jalan Provinsi di Bengkulu Ini Seperti Sungai
Diungkapkan oleh Galang, untuk meminimalisir adanya penyimpanan pada proses pembangunan tersebut, dirinya meminta agar seluruh pihak terutama Aparat Penegak Hukum (APH) juga harus ikut mengawsi.
"Saya kira APH harus juga benar-benar mengawasi jangan sampai ada kerugian negara pada proses pembangunan tersebut, selain itu Inspektorat juga nanti harus melakukan audit karena itu anggaran yang besar," ungkap Galang.
Disisi lain, Galang juga mengungkapkan, Pemerintah Desa seharusnya harus benar-benar berhitung dengan matang sebelum memutuskan membangun GSG, sebab menurutnya anggaran yang digelontorkan terhilang cukup besar jika diambil dari Dana Desa.
"Kita tahu Dana Desa itu anggaplah Rp 1 M dalam satu tahun, jika diambil Rp 340 juta, tinggal sisa berapa lagi, nah untuk hal lain yang seharusnya lebih prioritas malah tidak tercover, itu yang jangan sampai terjadi," sampai Galang.
BACA JUGA:Besok, SK PPPK Tenaga Didik SD dan SMP di 4 Korwil Dibagikan
Sementara itu, Salah seorang warga desa Sawang Lebar R berharap agar dalam proses pekerjaan bangunan Gedung Serba Guna (GSG) ini pihak yang terlibat bisa lebih transparan lagi dan jangan ada yang di tutupi.
"Harapan kita, jangan sampai bangunan itu nantinya malah tidak berdampak untuk masyarakat," sampainya.
Sementara Itu Kades Sawang Lebar Bundardi ketika dikonfirmasi melalui nomor telpon, hingga berita ini sampai di meja redaksi pada senin (19/06) pukul 17 :30, belum memberikan jawaban.*