RADARUTARA.ID - Lunang menjadi tempat sejarah yang menjadi teori dari pelarian Bundo kandung dari Pagaruyung, di sana tidak Hannya terdapat rumah gadang Mande Rabiah saja namun juga terdapat sebuah keberadaan kompleks pemakaman yang terletak di dekat rumah gadang Mande Rabiah. Yang menjadi jejak peninggalan sejarah Bundo kandung di lunang pesisir Selatan.
Komplek pemakaman ini di kenal dengan nama komplek pemakaman Bundo kandung, sebab yang di makam di sini adalah Bundo kandung beserta pengikutnya yang melarikan diri dari kerajaan Pagaruyung Karana sedang dilanda konflik kerjaan.
Makam makam ini tersusun atas material batu kali ya di tumpuk membentuk pusara kuburan. Kompas pemakaman Bundo kandung terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam dan bagian luar.
Komplek pemakaman dlam berada pada bagian timur, Utara, dan barat, yang di Pagari oleh kawat berduri, yang terdiri dari 9 buah makam kuno.
BACA JUGA:Kisah Mande Rubiah, Bundo Kanduang Terakhir Sumatera Barat Versi Pesisir Selatan
Sementara bagian luar komplek pemakaman terdapat 12 makam makam baru dan pada sisi selatan terdapat sebidang tanah yang di gunakan untuk berdoa dan kenduri di setiap bulan Zulhijjah. Kenduri ini diikuti oleh segenap masyarakat yang ada di sekitar Lunang.
kini anak keturunan Bundo kandung akan di beri gelar Mande Rabiah, gelar Mande Rabiah ini akan di turunkan kepada penerusnya dari generasi ke generasi.
Dari data yang diperoleh yang di makam di komplek pemakaman Bundo kandung adalah: Bundo kandung, dang tungku, Puti bungsu, serta anak keturunan Bundo kandung dan pengikutnya. Komplek pemakaman ini di jaga dan di kelola oleh keluarga dan keturunan kamun Mande Rabiah.
Kamu bisa mengunjungi museum untuk melihat berbagai macam koleksi benda benda pusaka dan kuno, dan yang paling unik ada di antara benda benda tersebut adalah telur burung Garuda. Tidak hanya itu kamu juga bisa berziarah ke makam Mande Rabiah dan melihat secara langsung bagaimana bentuk komplek pemakaman anak keturunan Mande Rabiah.*