MARGA SAKTI SEBELAT, RADARUTARA.ID- Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Kabupaten Bengkulu Utara kembali menerima penyaluran program BLT-DD tahap kedua periode bulan April, Mei dan Juni tahun 2023. Penyaluran BLT-DD lanjutan, ini berlangsung di aula Kantor Desa Suka Baru pada Kamis (15/6), kemarin.
Hadir dan turut menyaksikan langsung jalannya proses penyaluran program BLT-DD tahap kedua, ini diantaranya Kades Suka Baru, Edi Putra Jaya, Ketua BPD Suka Baru, tenaga pendamping desa berikut Camat MSS, Danang Harjuanto, SE.
Kades Suka Baru, Edi Putra Jaya, mengungkapkan, bahwa program BLT-DD yang disalurkan pihaknya kepada KPM, ini merupakan penyaluran untuk kedua kalinya selama periode bulan April, Mei dan Juni tahun 2023 dengan besaran Rp 300 ribu/bulan.
Dengan demikian, Edi, mengakui, jumlah BLT-DD yang diterima oleh masing-masing KPM totalnya mencapai Rp 900 ribu.
"Semoga bantuan yang disalurkan oleh pemerintah desa ini dapat meringankan beban warga yang membutuhkan sesuai dengan kriteria BLT-DD TA 2023," ungkap Kades.
Ditambahkan Edi, bantuan yang telah diterima oleh setiap KPM, ini diharapkan dapat digunakan sebaik mungkin, khususnya untuk memenuhi keperluan dasar rumah tangga.
"Kiranya bantuan ini tidak dijadikan sebagai tumpuan hidup, sehingga membuat kita lupa untuk tetap berusaha. Karena pada dasarnya bantuan yang diterima oleh masing-masing KPM hari, ini hanya bersifat sementara dan sebagai upaya pemerintah pusat melalui desa dalam mendorong pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19," imbaunya.
Lebih jauh, Edi memastikan. Program BLT-DD di TA 2023, ini totalnya mencapai 12 bulan. Penyaluran untuk jatah bulan berikutnya kata Edi, akan kembali dilaksanakan setelah anggaran yang dikhususkan bagi program BLT-DD ini diterima oleh desa dan disesuaikan dengan jadwal yang nantinya akan diinformasikan oleh desa.
"Ketika anggaran sudah diterima oleh desa dan tiba jadwalnya, maka kita akan kembali lakukan penyaluran BLT-DD untuk jatah bulan berikutnya yang masih tersisa," demikian Edi.*