Hingga akhirnya, para wali memutuskan untuk mengakhiri hidup Syekh Siti Jenar.
Mengetahui hal ini, Syekh Siti Jenar memilih untuk mengikhlaskan dirinya untuk dimatikan oleh para wali lainnya.
Hal ini dilakukannya demi kemajuan dan kejayaan para wali lain sehingga perjalanan pengajaran Islam tercapai.
Tentang pembunuhan Syekh Siti Jenar, tentu banyak orang yang hanya tahu jika Syekh Siti Jenar dikalahkan oleh Sunan Kalijaga saat beradu ilmu.
BACA JUGA:6 YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Tertinggi, Apakah ada Idola Kamu?
BACA JUGA:Syekh Subakir Bukan Bertarung dengan Semar, Ini Kisah Sesungguhnya
Sayangnya, ada kisah lain yang tak diungkap oleh banyak orang.
Sejatinya, setelah mengetahui dirinya akan dimatikan, Syekh Siti Jenar memilih untuk ikhlas dimatikan.
Setelah itu, Ia mewariskan pusaka Brahmastra kepada murid kesayangannya, yakni Kebo Kenongo. Hal ini agar para wali bisa mengalahkannya.
Sebab, jika pusaka itu masih ditangannya, para wali lain tidak akan sanggup mengalahkannya.
Setelah itu, Syekh Siti Jenar menyerahkan diri pada para wali. Kemudian para wali memutuskan Sunan Kalijaga untuk mengalahkan Syekh Siti Jenar.
BACA JUGA:Legenda Eyang Semar, Sang Dewa yang Menjadi Penasehat Raja-Raja di Tanah Jawa
Sunan Kalijaga yang mendapat tugas itu pun merasa ragu, apakah ia mampu mengalahkan Syekh Siti Jenar yang lebih sakti.
Hanya saja, Syekh Siti Jenar menyerahkan diri dan meminta Sunan Kalijaga untuk segera mengakhiri hidupnya.
Melihat situasi Sunan Kalijaga yang ragu-ragu ini, murid Syekh Siti Jenar memanfaatkannya dengan melesatkan pusaka panah Brahmastra ke arah Sunan Kalijaga.
Diketahui, kesaktian pusaka Brahmastra tiada tanding, jika mengenai sasaranya, siapapun pasti akan musnah.