RADARUTARA.ID- Jika pada umumnya kampus Muhammadiyah selalu diisi dengan mahasiswa muslim dan terken dengan ketaatan mereka dalam beribadah.
Tapi sepertinya ini tidak berlaku untuk kampus Muhammadiyah lewat Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Papua Barat memberikan keteladanan akan praktik toleransi yang sesungguhnya.
Dikutip dari LANGIT7.ID, kampus dengan label terbaik se-Papua ini, mayoritas diisi oleh mahasiswa beragama Kristen, bahkan tidam ada paksaan untuk belajar mengenai Islam, justru mereka malah dibebaskan untuk belajar tentang agama mereka sejauh tidak menggangu waktu kuliah.
Walaupun mereka dibebaskan secara penuh mengenai pelajaran keagamaan, namun mereka tetap wajib mengambil mata kuliah Kemuhammadiyahan dengan tujuan mengenalkan persyarikatan yang akan berguna untuk merekatkan perbedaan yang mungkin ada di tanah Papua.
BACA JUGA:Aliran Krismuha Muncul Dari Daerah Ini, Apakah Mungkin Juga Ada di Daerahmu?
BACA JUGA:Viral Aliran Baru Kristen Muhammadiyah, Ini Penjelasan Tentang KrisMuha
Dengan mayoritas mahasiswanya adalah umat Kristen, pihal UNIMUDA Sorong memastikan tidak akan mempengaruhi proses belajar, karena terbukti dengan gelar kampus terbaik di Papua dan juga dikenal dengan kampus multikultural, karena mengedepankan rasa toleransi.
Bahkan pada tahun 2019, mahasiswa UNIMUDA bahkan berhasil meraih rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) setelah sebanyak 1.745 mahasiswa melakukan tarian Aster, tarian khas Papua.
Kegiatan yang digelar di lapangan olahraga UNIMUDA ini, dihadiri oleh Bupati Sorong Johny Kamuru, perwakilan MURI Retna Purbawati, Dandim Sorong Letkol Budiman yang juga ikut menari aster bersama mahasiswa. Hal ini sebagai bukti bahwa kebersamaan antar komponen bangsa di sana masih begitu erat.
BACA JUGA:Jangan Bingung, Ini 6 Cara Meyakinkan Janda Agar Mau Diajak Menikah
BACA JUGA:Link Dana Kaget Hari Ini, Hasilkan Saldo Dana Gratis Hingga Rp.100 Ribu Per Hari, Segera Download!
Saat pandemi melanda, UNIMUDA menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 massal. Serta menyemprotkan cairan disinfektan, tidak hanya di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah, tetapi juga di gereja dan area fasilitas umum lainnya.
Bahkan sumber lain menjelaskan sampai tahun 2020 kampus UNIMUDA telah meluluskan banyak pendeta maupun biarawati, bahkan pada penerimaan mahasiswa baru ditahun yang sama, dari 2.000 mahasiswa yang diterima, 79 persen merupakan umat Kristen.
Selain di Papua, Muhammadiyah juga memiliki dua perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan mayoritas mahasiswa beragama Kristen, yaitu Universitas Muhammadiyah Kupang dan IKIP Muhammadiyah Maumere. *