RADARUTARA.ID - Di Benua Afrika masih terbiasa dengan hal-hal mistis disekitar mereka. Seperti Tarian Kumpo yang akhir-akhir ini videonya viral di media sosial.
Tarian menyeramkan ini merupakan salah satu adat bagi masyarakat benua Afrika yang memiliki nilai spritual.
Bagi para wisatawan dapat menyaksikan pertujukan ini setiap tanggal 10 Januari, karena pada tanggal tersebut terdapat acara festival Voodoo yang dihadiri banyak orang.
Sebagai informasi, Voodoo ialah cabang dari sebuah tradisi keagamaan spiritis-anamis yang berasal dari leluhur bangsa Afrika Barat. Voodo dijadikan media masyarakat Afrika untuk melakukan ritual dan ibadah. Kepercayaan ini melibatkan roh-roh gaib dan juga makhluk tak kasat mata yang ada di sekeliling manusia.
Voodo dilaksanakan dengan penuh khidmat seperti penyembelihan kambing untuk para arwah leluhur dna diiringi alunan musik serta nyanyian masyarakat.
Bagaimana tidak, dalam tarian Kumpo bukan melibatkan manusia melainkan para roh leluhur dari setiap suku yang melakukan tradisi tersebut, dan roh itu lah yang akan menggerakkan boneka jerami yang ditumpuk setinggi manusia dan dibentuk kerucut.
Boneka jerami dalam tarian Kumpo ini akan bergoyang hingga berputar-putar mengikuti tempo iringan musik bahkan bisa bersatu apabila bertemu dengan jerami yang lainnya.
Untuk membuat jerami bergerak dan menari-nari sendiri maka melibatkan ilmu sihir untuk memasukkan roh gaib ke dalam jerami. Diduga roh gaib yang dimaksud adalah roh leluhur yang tertuang di dalam boneka Voodoo.
Kumpo dianggap sebagai makhluk penjaga desa yang selalu menebar kebaikan, berdasarkan mitologi suku Diola di casamance (Senegal) dan Gambia.
Tradisi Voodoo yang menampilkan tarian Kumpo memiliki arti kebersamaan menurut tradisi masyarakat Afrika. Sehingga orang yang tidak menghadiri acara tersebut akan dianggap sebagai anti sosial. JAdi acara ini wajib dihadiri masyarakat setempat.