Bocah Jenius, Nono Raih Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Dunia

Jumat 20-01-2023,11:45 WIB
Reporter : Reka Desrina

RADARUTARA.ID - Prestasi yang luar biasa dari anak negri yang patut diacungkan jempol datang dari Nono. 

Nono yang bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay baru saja membawa harum nama Indonesia setalah berhasil meraih juara 1 lomba Matematika International Abacus World Competition tingkat dunia.

Sedangkan pada posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan posisi ketiga dari Amerika Serikat.

Nono meraih juara 1 setelah menyelesaikan 152.010 soal yang diujikan dalam bentuk virtual dan listening dalam Bahasa Inggris.

Diketahui bahwa Abacus World Competition merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh murid Abacus Brain Gym di seluruh dunia dan didirikan pada tahun 2003 silam.  

Skor nilai didapat dari jumlah file yang dikerjakan selama satu tahun dan satu file terdiri dari 10 soal.

Tiap file dihitung untuk penialaian minimal mendapatkan nilai 70. 

Sekarang Nono baru menduduki kelas 2 SD dan bersekolah di SD Inpres Burean II, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang. 

Nono yang baru berusia 8 tahun itu berhasil mengalahkan 7.000 peserta lainnya yang berasal dari seluruh dunia dan menjadi satu-satunya asal Indonesia yang mampu meraih peringkat pertama pada kompetisi tersebut. 

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskot sangat mengapresiasi keberhasilan Nono. Menurutnya prestasi ini tidak hanya membanggakan NTT namun juga Indonesia bahkan dunia. Viktor juga menyampaikan terimakasih kepada guru yang telah berperan mencerdaskan anak bangsa.

"Nono membanggakan NTT dan juga dunia. Tentunya ini tidak terlepas dari peran guru yang sangat penting dalam membangun anak yang cerdas dan mandiri," tegasnya. 

Ayah Nono bernama raflim Meo Tnunai, seorang pekerja serabutan yang dulunya adalah kuli bangunan. Sedangkan ibunya bernama Nuryati Seran yang merupakan guru dengan status kontrak. 

Keadaan ekonomi keluarga Nono yang pas-pasan tidak membuatnya surut untuk terus belajar, padahal ibunya mengaku sulit memberi pendidikan lebih kepada Nono.

"Rasa ingin tahu Nono sangat tinggi. Jadi, dia paksa kami harus ikut kursus dan beli buku bacaan. Terpaksa kami turuti saja kemauannya biar semangat belajarnya tidak redup." ucap Nuryati

Dikutip dari kanal YouTube @Serambinews terlihat Nono yang sedang diuji oleh para juri untuk menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan yang diajukan dengan cepat.

Kategori :