MUKOMUKO, RADARUTARA.ID- Ini peringatan penting bagi seluruh pemilik ternak yang ada di Kabupaten Mukomuko, agar tidak meliarkan ternaknya. Sebab ternak yang diliarkan oleh pemiliknya, menjadi pemicu terjadinya banjir wabah jembrana. Sejak tahun 2022 hingga Januari 2023 ini, sudah lebih 100 ekor ternak sapi mati terserang jembrana.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Diana Nurwahyuni, ketika dikonfirmasi, Rabu (11/1).
"Sudah tidak terhitung lagi jumlah ternak milik warga mati terserang jembrana. Rata-rata ternak yang mati itu ternak yang diliarkan pemiliknya. Makanya saya minta agar pemilik ternak menghentikan kebiasaan meliarkan ternak agar terhindar jembrana," ingatnya.
Perlu masyarakat ketahui, saat ini Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Mukomuko, tidak memiliki stok vaksin jembrana. Bantuan vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi, hingga kini belum ada.
Sehingga, sambung Diana, petugas peternakan dan kesehatan hewan tidak bisa melakukan upaya pencegahan jembrana.
"Pencegahan jembrana hanya dengan cara vaksin. Karena vaksin tidak ada, maka hanya satu solusinya untuk mencegah jembrana. Peliharalah ternak dengan baik dengan cara di kandangkan. Ternak yang di kandangkan, potensinya sangat kecil terserang jembrana," ujarnya.
Dengan kosongnya ketersediaan vaksin jembrana untuk ternk milik warga, Diana mengaku sudah mengajukan permohonan bantuan vaksin ke pemerintah provinsi dan pusat.
Diharapkan, dalam waktu dekat ini bantuan vaksin yang ia minta segera direalisasikan. Sehingga upaya pencegahan jembrana dengan kegiatan vaksinasi dapat dilakukan dengan cepat.
"Karena kalau vaksinasi tidak cepatnkita lakukan, maka saya tidak bisa menjamin ternak warga aman dari serangan virus jembrana. Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat ini bantuan vakain jembrana cepat didistribusikan ke Mukomuko," harap Diana. *