RADARUTARA.ID - Pesawat merupakan salah satu kendaraan udara yang tidak asing lagi bagi kita. Mayoritas manusia pasti pernah melihat dan menaiki pesawat bahkan menjadikan pesawat sebagai kendaraan favorit untuk berpergian jauh karena bisa menempuh waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kendaraan jalur darat.
Saat melakukan perjalanan menggunakan pesawat, pernahkah kita bertanya-tanya mengapa pesawat yang memiliki berat hingga ratusan ton bisa terbang di udara. Seperti yang kita ketahui secara logika, benda yang berat tidak bisa terbang mengudara seperti halnya batu, besi, dsb. Namun jika benda yang ringan seperti kapas, kertas, bulu dsb sudah sangat wajar jika bisa terbang.
Perlu kita ketahui ternyata pesawat memang dirancang secara khusus untuk dapat terbang mengudara. Ada 4 gaya berbeda yang ditimbulkan pesawat saat terbang, yaitu gaya berat (Gaya Gravitasi) / gaya ke bawah, gaya angkat (Lift) / gaya ke atas, gaya dorong (Thrust) / gaya ke depan, dan gaya hambatan (Drag) / gaya ke belakang.
Hal yang membuat pesawat bisa terbang jika gaya angkat lebih besar daripada gaya berat dan gaya dorong lebih besar daripada gaya hambatan. Mesin pesawat yang menghasilkan gaya dorong memberikan kekuatan pesawat untuk bergerak maju. Dorongan mesin ini lebih harus lebih besar dan kuat daripada gaya hambatan akibat gesekan dengan udara.
Desain sayap yang melengkung didesain khusus agar kecepatan angin di atas badan pesawat lebih cepat daripada kecepatan angin di bawah, dan sebab perbedaan kecepatan angin inilah yang menghasilkan gaya angkat. Hal ini mengacu pada hukum Newton III, tentang aksi dan reaksi.
Saat pesawat akan tinggal landas, gaya angkat harus lebih besar dari gaya berat. Dan ketika gaya angkat dan gaya berat sama, pesawat bisa stabil terbang mengudara pada ketinggian tertentu. Ketika pesawat akan mendarat, gaya angkat sedikit demi sedikit harus dikurangi agar pesawat berangsur turun.
Menakjubkan bukan? Dengan membaca artikel ini akan menambah wawasanmu tentang cara kerja suatu benda di sekitarmu. *