BENGKULU RU.ID - Masyarakat di Provinsi Bengkulu terus didorong untuk menggunakan Quick Response Code Indnesia Standard (QRIS), terutama dalam melakukan transaksi keuangan.
Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI, Susi Marleny Bachsin, SE, MM (SMB) usai sosialisasi dan edukasi QRIS bersama Bank Indonesia (BI), Kamis (15/12).
Menurutnya, QRIS atau yang lebih dikenal dengan sebutan uang digital merupakan salah satu program BI. Dimana QRIS sendiri digunakan dalam hal bertransaksi atau aktifitas jual beli.
"Sejauh ini di Provinsi Bengkulu diketahui sudah berjalan, dan memang program ini sangat baik sekali. Karena efektif, cepat dan murah," ungkap Susi.
Sehingga, lanjut Susi, dirinya selaku anggota Komisi XI DPR RI terus bersinergi dengan BI untuk mendorong masyarakat agar menggunakan QRIS.
"Dengan efektif, cepat dan murah sudah barang tentu memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Karena cukup menggunakan Handphone (HP), dan tidak perlu repot-repot harus ke Bank," katanya.
Hanya saja, sambung Susi, tidak bisa dipungkiri pada beberapa daerah, penggunaan QRIS ini belum bisa dilakukan. Mengingat dalam aplikasinya harus mengunakan jaringan internet.
"Sementara sama-sama kita ketahui beberapa daerah di Bengkulu, jaringan internet belum memadai. Maka dari itu kita juga mendorong untuk memperkuat jaringan internet," harap Susi.
Sementara itu, Kehumasan BI, Hendry Wahyudi menyampaikan, QRIS merupakan pengembangan dari BI yang kegunaannya untuk memperlancar sitem pembayaran.
Selain itu juga bertujuan untuk meminimalisir penggunaan uang kartal. Sejauh ini sudah cukup banyak aplikasi untuk transaksi keuangan digital seperti OVO, Linkaja, dan lainnya.
"Namun kedepan kita mendorong, walaupun aplikasi yang digunakan berbeda tapi QR Code yang digunakan satu saja. Maka dari itu kita sejauh ini merancang nantinya diterapkan QR Code standar Indonesia. Sehingga ketika bertransaksi, masyarakat tidak perlu tatap muka secara langsung. Cukup dengan mengirim QR Code itu saja," demikian Hendry. *