KETAHUN RU.ID - Dalam rapat koordinasi (rakor) menekan angka inflasi yang dilaksanakan di Desa Giri Kencana, Kecamatan Ketahun pada Rabu (3/11) hari ini. Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE, M.Ap, meminta seluruh pihak, khususnya pemerintah di tingkat desa untuk bersinergi dalam menekan laju angka inflasi yang saat ini sedang menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat dan daerah.
Dikatakan Wabup, kolaborasi antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah desa dalam menekan laju angka inflasi sangat dibutuhkan. Mengingat eskalasi inflasi yang sedang terjadi secara global. Bahkan, dampak dari inflasi yang terjadi saat ini telah membuat beberapa negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang mundur dan mendapat rapor merah.
"Penggunaan dana desa (DD) sangat relevan. Dimana jika DD 71 persennya bisa dikelola secara serius. Ini akan sangat membantu daya beli masyarakat dalam mencukupi bahan pokok (Bapok). Untuk itu peran desa sangat dibutuhkan dalam mengatasi laju inflasi," ungkapnya.
Dari situ masih Wabup, berharap program pembangunan yang direncanakan desa kedepan bisa fokus kepada pengadaan barang dan jasa yang berdampak serius terhadap ketersediaan pangan. Untuk, itu nantinya menurut Wabup, APBDes seluruh desa bisa dikolaborasikan dengan program pangan lestari yang selama, ini menjadi program unggulan bagi Pemkab BU dalam menjamin ketahanan pangan masyarakat di tingkat desa.
"Desa harus berperan mendukung ketahanan pangan. Untuk itu APBDes harus maksimal dalam mempertahankan kedaulatan pangan. Di sisi lain desa juga kita minta untuk melakukan optimalisasi kepada produk unggulan UMKM-nya," tegasnya.
Lebih jauh, Wabup, juga berupaya mengingatkan kepada seluruh desa agar mempersiapkan diri dalam upaya pengendalian bencana alam. Saat, ini diakui Wabup, kondisi cuaca sedang tidak menentu dan berpotensi menimbulkan dampak bencana apapun. Dan jangan sampai kata Wabup, dampak bencana alam yang ditimbulkan menyebabkan ekonomi di desa menjadi lumpuh.
"Mitigasi bencana sejak dini juga perlu dilakukan oleh seluruh desa. Agar potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja bisa disikapi dengan baik dan tidak berdampak serius kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sejumlah desa," pungkasnya. *