ULOK KUPAI RU.ID - Kegiatan produktif yang ditekuni oleh Hendri Suratin, salah seorang warga asal Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Ulok Kupai, ini patut diapresiasi dan ditiru.
Hendri, yang merupakan salah satu tenaga PPL Pertanian di Kabupaten Bengkulu Utara, sukses membuat salah satu perkebunan tanaman berbasis hidroponik. Kini dari hasil bercocoktanam dengan sistem hidroponik itu, Hendri berhasil meraup pendapatan tambahan yang nilainya bisa mencapai jutaan.
Kepada RadarUtara.ID, Hendri mengaku kebun hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman yang mengandalkan air atau bercocok tanam tanpa tanah. Dan bercocok tanam dengan sistem hidroponik ini bisa dilakukan oleh siapapun, lantaran kebun hidroponik memiliki banyak keunggulan dibanding bertanam dengan media lain.
"Kebun hidroponik yang kami geluti saat ini fokus ke tanaman jenis Selada," ungkapnya.
Diungkapkan Hendri, kebun hidroponik miliknya yang bernama "Rumah Ijo", itu kini memiliki jumlah lubang sebanyak 617 lubang dengan kapasitas produksi tanaman selada yang dihasilkan mencapai 154 Kg.
Menurut Hendri, kegiatan berkebun hidroponik selain proses tanamnya yang sederhana, untuk membuat kebun hidroponik ini masyarakat tidak perlu membutuhkan modal besar.
"Sederhana dan murah. Media tanam hidroponik hanya membutuhkan AB Mix, TDS Woll, listrik, bibit dan penyusutan. Jika kita total seluruh kebutuhan media tanam yang diperlukan dengan kapasitas kebun yang saya geluti itu. Saya hanya mengeluarkan modal Rp 1.300.000. Saya rasa, ini adalah modal bercocok tanam tidak cukup berat untuk masyarakat," ungkapnya.
Sementara lanjut Hendri, dari hasil perkebunan hidroponiknya selama ini, Ia telah berhasil mendapatkan keuntungan yang cukup luar biasa. Rata-rata dari kebun hidroponiknya, per panen Ia bisa menjual selada segar ke konsumen hingga 138 Kg dengan harga jual ke pasar mencapai Rp 25.000 per kilogram.
"Itu hasil yang kita anggap sudah cukup untuk menambah pendapatan masyarakat. Harapan kami pola berkebun hidroponik ini bisa menjadi referensi bagi masyarakat untuk mencari nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan halaman pekarangan rumahnya dan sangat cocok untuk mendorong pemulihan ekonomi masyarakat dalam situasi saat, ini," demikian Hendri. *