LAIS RU.ID - Saat sedang melakukan pengukuran tanah, satu petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bengkulu Utara kesetrum. Akibatnya, korban pun dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (2/9) kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB, ini menimpa atas nama Adit (29 tahun).
Kejadian tersebut berlangsung saat korban tengah menjalankan tugas pengukuran tanah milik Ibu Sondang di PAL 30 Lais, dikarenakan ada masalah teknis dalam proses pencarian titik koordinat sehingga dilakukan proses pencarian ulang.
Namun sayangnya, saat proses pencarian titik koordinat, alat koordinat yang sebelumnya berada tepat di bawah pohon mangga rencananya akan dinaikan. Hanya saja korban tidak mengetahui ada kabel listrik yang terbuka dan langsung menyambar alat titik koordinat yang tengah di pegang oleh korban. Sontak karena kejadian tersebut, korban terjatuh dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.
"Korban merupakan petugas BPN yang tengah menjalankan tugas pengukuran tanah di lapangan," jelas Kepala Puskesmas Lais, dr Sondang Hasibuan saat dikonfirmasi RadarUtara.ID melalui saluran seluler.
BACA JUGA:Edwar Samsi: Pungli SMAN 7 BU Harus Diusut Tuntas
BACA JUGA:Panen Jeruk, Pemuda Padang Jaya Tewas Kesetrum
Akibat dari kejadian tersebut, korban yang tengah memegang alat koordinat pengukuran tanah, mengalami luka bakar pada jempol kaki sebelah kiri dan tangan sebelah kanan, serta alami mual dan pusing. Korban juga sempat alami perawatan selama kurang lebih 4 jam sampai kondisi korban membaik, karena sempat mengeluh pusing dan lemas.
"Beruntung tidak ada korban jiwa. Sempat kita rawat karena lemas dan merasa mual yang cukul hebat," tandas Kapus.
Sementara itu, Camat Lais, H Hikman, SH mengaku baru mendapatkan informasi terkait ada warga yang tersengat listrik, walau tidak sampai memakan korban dirinya tetap berharap warga lainnya untuk tetap waspada.
"Pas kejadian saya sudah pulang dan laporan kejadian telah kita terima tadi. Kami imbau warga untuk berhati-hati dan selalu perhatikan sekitar agar tidak menjadi korban selenjutnya," demikian Camat. *