BENGKULU RU.ID - Polemik dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA, SMK, dan SLBN yang terjadi rupanya menyita perhatian Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah. Bahkan orang nomor satu di Provinsi Bengkulu ini memastikan bakal mengevaluasi secara menyeluruh PPDB, terlebih dalam prosesnya terindikasi ada praktik titipan.
"Saya sudah mengingatkan pihak sekolah agar dalam PPDB tidak melebih kuota. Dalam artian mau sehebat atau sebagus apapun sekolah itu, tetap tidak boleh melebihi kuota saat menerima siswa baru. Sejauh ini saya sudah mendapatkan data-data, dan kedepannya data yang dimaksud segera saya tindaklanjuti," tegas Rohidin.
Kemudian, lanjut Rohidin, sekolah harusnya juga jelih dalam menerima siswa. Apa benar Kartu Keluarga (KK) yang dilampirkan siswa saat mendaftar, merupakan KK orang tua kandungnya.
"Makanya setelah melihat data terakhir dalam proses PPDB yang sudah berjalan, saya bakal lakukan evaluasi menyeluruh," kata Rohidin.
Disisi lain, Rohidin menyindir adanya indikasi praktik titipan dalam proses PPDB. Kuat dugaan praktik ini terjadi, lantaran ada siswa yang jarak rumahnya dekat dengan sekolah, malah tidak diterima dengan sekolah itu.
"Seperti radius 300 meter, aneh ketika anak itu tidak dapat di sekolah itu. Padahal untuk ke sekolah cukup dengan jalan kaki," ujar Rohidin.
Lebih jauh dikatakannya, indikasi adanya praktik titipan dalam PPDB ini tentu bisa dilihat secara jelas saat siswa daftar ulang nanti.
"Makanya saya minta masing-masing sekolah, pada waktu siswa tersebut daftar ulang tahun depan harus melampirkan KK orang tua kandung. Dari sana nantinya bisa kelihatan," beber Rohidin.
Sementara itu, Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu, Dr. Eri Yulian Hidayat menyampaikan, dalam proses PPDB pihaknya bekerjasama dengan Dukcapil. Bahkan sebagai syarat pendaftaran, siswa harus melampirkan NIK terbaru.
"Meskipun demikian terkait siswa yang belum terakomodir, kita tengah mencarikan solusi terbaik," singkat Eri. (tux)